Misalnya, pada bulan April, Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyetujui embargo senjata terhadap Israel, dan 28 negara memberikan suara mendukung, enam menolak, dan 13 abstain.
Di antara mereka yang menentang usulan tersebut adalah AS dan Jerman, yang merupakan dua pemasok senjata utama Israel.
Berikut ini adalah rincian persenjataan dan dukungan militer yang diberikan negara-negara ini kepada Israel seperti dilansir Anadolu.
Jerman
Jerman adalah pengekspor senjata terbesar kedua ke Israel dalam hal senjata konvensional utama, dengan lebih dari 25 persen impor antara tahun 2019 dan 2023.
Berlin terutama memasok Israel dengan kapal selam, kapal perang, mesin kendaraan dan pesawat terbang, dan torpedo, yang seringkali menanggung sepertiga dari biaya sebagai bantuan militer, menurut data dari Workers in Palestine.
Jerman telah menyetujui ekspor senjata senilai EUR326 juta (USD352 juta) ke Israel sebelum 7 Oktober, dan terus mengizinkan lisensi untuk peralatan militer seperti amunisi pelatihan, lapor harian Forensis yang berbasis di Berlin.
Lisensi ini juga mencakup teknologi militer, peralatan elektronik, kapal perang, peralatan angkatan laut khusus, bom, torpedo, roket, rudal, dan alat peledak lainnya.
Pada 2023, Jerman melakukan ekspor senjata besar-besaran ke Israel, termasuk dua korvet kelas Sa'ar 6, 10 torpedo DM2A4 Seehecht untuk kapal selam Dolphin, dan sejumlah mesin diesel untuk berbagai kendaraan militer, seperti yang dilaporkan oleh SIPRI.
Kapal korvet Sa'ar 6, yang sebagian didanai oleh pemerintah Jerman, mulai beroperasi selama serangan Israel di Gaza.
Kapal perang ini telah berpartisipasi aktif dalam serangan dari lepas pantai dan berkontribusi terhadap blokade Angkatan Laut Israel di Gaza.
Angkutan Personel Lapis Baja (APC) Eitan, yang ditenagai oleh mesin diesel Jerman, dengan cepat dioperasikan di Gaza. Baik Eitan maupun kendaraan tempur infanterinya telah dikerahkan di garis depan, mendukung pasukan Israel dalam operasi penyerangan di berbagai daerah di Gaza.
Jerman juga mengekspor mesin diesel untuk tank Merkava-4, yang merupakan bagian penting dalam invasi darat Israel. Sejak Oktober tahun lalu, tank-tank ini telah digunakan dalam serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur di Gaza.
Januari ini, mingguan media Jerman Der Spiegel melaporkan bahwa Berlin setuju untuk memasok Israel dengan 10.000 buah amunisi tank 120 mm dari persediaan militernya, menyusul permintaan dari Israel November lalu.
Tuntutan dari Nikaragua
Nikaragua mengklaim bahwa Jerman melanggar hukum internasional dalam empat hal selama sidang yang diadakan di ICJ pada 8 April.