Fatah juga meminta agar warga Palestina waspada terhadap segala upaya yang mungkin mendorong penggunaan pelabuhan ini sebagai titik persimpangan untuk menggusur mereka dengan dalih apa pun, baik terpaksa, sukarela, atau dalih kemanusiaan.
Sebagai pengingat, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana pembangunan dermaga sementara tersebut pada 7 April lalu.
Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Keputusan ini tampaknya terkait peringatan PBB, ada situasi kelaparan yang dapat menimpa sekitar 576.000 warga Gaza, menurut Wall Street Journal (WSJ).
Namun, AS menyebut, operasi pemindahan dermaga akan diawasi oleh pasukan Israel, bukan pasukan Amerika sendiri.
"Kami tidak berencana menjadikan operasi ini sebagai operasi yang memerlukan pasukan AS di lapangan," kata seorang pejabat Amerika, seperti yang dilaporkan Politico.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)