Perusahaan Listrik Terbesar Israel Gelar Simulasi untuk Skenario Perang Besar Lawan Hizbullah
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan penyedia listrik terbesar Israel, Israel Electric Corporation (IEC), dijadwalkan melakukan latihan skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam persiapan menghadapi potensi perang dengan Hizbullah, media Israel melaporkan.
Bulan lalu, Shaul Goldstein, CEO Noga, Perusahaan Manajemen Sistem Kelistrikan, memperingatkan bahwa Perlawanan Lebanon dapat dengan mudah mematikan jaringan listrik Israel, sehingga membuat entitas pendudukan Israel berada dalam kegelapan.
Baca juga: Perang Habis-habisan Lawan Hizbullah Bisa Bikin 60 Persen Wilayah Israel Gelap Gulita Tanpa Listrik
“Misalkan sebuah rudal menghantam fasilitas listrik, menyebabkan pemadaman listrik selama satu jam, dua jam, tiga jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, dan seterusnya. Apa yang akan terjadi pada Israel dalam situasi seperti ini? Intinya adalah bahwa setelah 72 jam, kehidupan di Israel tidak mungkin lagi terjadi,” katanya saat itu.
IEC mengatakan latihan tersebut akan dimulai pada hari Minggu dan berakhir pada hari Kamis, dan menambahkan kalau tujuan utamanya adalah untuk memulihkan kekuatan dan daya listrik jika terjadi perang dengan Hizbullah.
Mereka juga menegaskan bahwa markas besarnya di utara Tel Aviv akan menjadi sentral operasi dan pengendalian jaringan kelistrikan.
Latihan ini akan mensimulasikan skenario kerusakan pada jaringan gardu induk dan pemadaman listrik di wilayah yang luas.
Selama latihan tersebut, konvoi truk-truk besar yang membawa trafo besar, yang khusus dibeli untuk skenario ekstrem.
Truk-truk pengakut travo ini akan bergerak di jalan-jalan yang telah ditentukan, memindahkan muatan mereka ke empat lokasi rahasia di wilayah utara Palestina yang diduduki untuk memulihkan listrik.
Warga Israel Sempat Dilanda Kepanikan
Hal ini terjadi setelah Goldstein menerima kritik keras atas pernyataannya dari direktur jenderal IEC, yang menggambarkan pernyataannya sebagai "tidak bertanggung jawab, terlepas dari kenyataan, dan menyebabkan kepanikan yang tidak perlu di kalangan masyarakat."
Baca juga: Warga Tel Aviv, Haifa, Ashdod Ikut Panik Borong Genset Takut Israel Gelap di Perang Lawan Hizbullah
Pada bulan Maret, situs saluran Israel Kan 11 merilis sebuah laporan, yang mengungkap rekaman Menteri Kesehatan Israel, memperingatkan tentang skenario pemadaman listrik yang berkepanjangan di seluruh wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebuah situasi yang belum pernah dialami oleh Israel.
Laporan tersebut menyatakan bahwa skenario untuk Otoritas Darurat Israel ini adalah "gambaran yang sangat rinci tentang apa yang bisa terjadi di Israel jika perang habis-habisan terjadi di front utara dengan Lebanon."
Saluran berita tersebut mengatakan pada saat itu bahwa Israel sedang mempersiapkan beberapa kali pemadaman listrik yang mempengaruhi lebih dari 60 persen wilayahnya, masing-masing berlangsung sekitar 48 jam, sementara gangguan listrik lokal diperkirakan akan berlangsung hingga tiga minggu.
Hizbullah telah berulang kali memperingatkan pendudukan agar tidak melancarkan agresi terhadap Lebanon, bahkan dalam skala “terbatas”.