TRIBUNNEWS.COM - Biro Investigasi Federal (FBI), dinas intelijen dan keamanan nasional Amerika Serikat (AS), mengeluarkan hasil awal investigasi terkait Matthew Crooks (20), pelaku upaya penembakan mantan Presiden AS Donald Trump yang mencalonkan diri kembali saat kampanye Pilpres AS di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).
Temuan awal FBI, mengungkapkan Matthew Crooks bertindak sendiri dan menggunakan senapan serbu bergaya AR, yang tampaknya merupakan milik ayahnya dan dibeli secara sah.
Berbicara dengan syarat anonim, dua petugas mengatakan ayah Matthew Crooks membeli senjata setidaknya enam bulan yang lalu.
"Penyelidik, yang menggeledah akun media sosial Matthew Crooks, tidak menemukan indikasi masalah kesehatan mental pada pria berusia 20 tahun tersebut, dan tidak ada ideologi yang teridentifikasi," kata sumber FBI, Minggu (14/7/2024).
Matthew Crooks menjadi anggota klub menembak lokal, Clairton Sportsmen's Club, setidaknya selama satu tahun.
FBI mengkonfirmasi penyelidikan sudah dalam tahap awal.
Sementara itu, tujuan utama FBI adalah untuk memahami motif di balik upaya pembunuhan tersebut masih belum diketahui.
Upaya Penembakan Donald Trump
AP menerbitkan rincian lebih lanjut tentang kegagalan keamanan serius yang terjadi saat Donald Trump menggelar kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).
Menurut laporan AP, sesaat sebelum upaya pembunuhan tersebut, para peserta kampanye melihat seorang pria memanjat atap gedung di dekatnya dan memperingatkan polisi setempat.
Ketika seorang petugas polisi naik ke atap, Matthew Crooks mengarahkan senapannya ke petugas polisi itu.
Baca juga: Pemilihan Presiden Amerika 2024 Bulan Apa? Ini yang Diketahui soal Pilpres AS 2024
Sumber-sumber mengatakan petugas itu mundur menuruni tangga dan Matthew Crooks dengan cepat melepaskan tembakan ke arah Donald Trump jarak kurang dari 150 meter.
Sesaat kemudian terdengar suara tembakan beberapa kali, sebelum Donald Trump menunduk untuk berlindung sambil memegang telinga kanannya yang berdarah.
Beberapa detik setelah dia melepaskan tembakan di panggung tempat Donald Trump berbicara, anggota Dinas Rahasia (Secret Service) menembak dan membunuh tersangka.
Matthews Crooks adalah penduduk Bethel Park dan catatan menunjukkan dia adalah seorang Republikan.