Ketua Partai Demokrat, Jamie Harrison mengatakan, osok Kamala Harris selaku cawapres tak serta-merta bakal maju menjadi capres meskipun Joe Biden resmi mendukungnya.
"Dalam beberapa hari mendatang, Partai akan melakukan proses terbuka dan tertib untuk menentukan siapa yang maju sebagai capres dari Partai Demokrat," kata Harrison.
Dikutip Tribunnews dari Guardian, secara tersirat menyatakan bahwa peluang dari kandidat selain Kamala Harris masih tetap terbuka untuk tampil menggantikan Joe Biden.
"Fokus kami saat ini adalah untuk tetap bersatu guna memilih seorang kandidat yang dapat mengalahkan Donald Trump pada bulan November mendatang dan proses ini akan diatur oleh aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Partai," terang Harrison.
Harrison juga menyatakan bahwa penunjukkan pengganti Joe Biden nantinya tidak bakal berlangsung secara bertele-tele mengingat Pilpres AS bakal digelar dalam kurun waktu 4 bulan lagi.
"Dalam waktu singkat, rakyat Amerika akan mendengar dari Partai Demokrat mengenai langkah-langkah berikutnya dan jalur yang akan diambil dalam proses penominasian," katanya.
Keputusan ini juga dinyatakan oleh Jamie untuk menjawab kritik dari Ketua DPR AS, Mike Johnson yang merupakan kader dari Partai Republik.
Johnson menilai Partai Demokrat bakal mengkhianati para pemilihnya yang sebelumnya menunjuk Joe Biden bila mereka memutuskan Kamala Harris untuk menjadi Capres pengganti secara otomatis.