Serangan Gabungan Milisi Irak-Houthi Makin Keras ke Israel, Drone Kembali Hantam Target Vital di Eilat
TRIBUNNEWS.COM - Milisi Perlawanan Irak, Rabu (24/7/2024) mengumumkan kalau melakukan operasi penyerangan menggunakan drone terhadap sasaran penting Israel di Eilat, selatan wilayah Palestina.
Dalam pernyataannya pada Rabu, Perlawanan Irak menyatakan kalau mereka telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak terhadap "target penting pendudukan" di utara kota Umm al-Rashrash (Eilat) yang diduduki di Palestina.
Baca juga: Israel Banjir Serangan Regional: Perlawanan Irak Hajar Eilat di Selatan, Hizbullah Gempur Utara
Kelompok milisi Perlawanan Irak menegaskan kalau operasi penyerangan ini dilakukan untuk mendukung Jalur Gaza dan sebagai respons terhadap pembantaian yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel (IDF) terhadap warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
Patut dicatat, Milisi Perlawanan Irak terus melakukan operasi melawan pendudukan Israel, dengan menyerang sasaran-sasaran di wilayah pendudukan Palestina. Pada tahap kedua, fokus mereka beralih ke pelabuhan-pelabuhan pendudukan.
Sebagai bagian dari kebijakannya untuk menyembunyikan besarnya kerugian yang dideritanya dari berbagai front yang mendukung Gaza dan Perlawanannya, pendudukan Israel tidak mengizinkan publikasi informasi mengenai operasi yang dilakukan oleh Perlawanan Irak.
Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel
Serangan Gabungan dengan Houthi
Selain serangan tunggal, Perlawanan di Irak juga sedang melakukan operasi gabungan dengan Angkatan Bersenjata Yaman terafiliasi Houthi untuk menargetkan wilayah pendudukan Israel di Palestina.
Abdul-Malik al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarallah Houthi di Yaman, menegaskan dalam pidatonya kalau "operasi gabungan antara tentara Yaman dan Perlawanan Islam di Irak memiliki dampak langsung dan signifikan terhadap musuh," menekankan bahwa serangan gabungan mereka akan terus berlanjut dan meningkat.
Awal pekan ini, Perlawanan Islam di Irak mengumumkan pada tanggal 21 Juli bahwa para pejuangnya melakukan operasi drone terhadap sasaran penting di Umm al-Rashrash [Eilat].
Ancam Kepentingan AS di Teluk
Faksi milisi Irak juga mengeluarkan pernyataan yang mengancam melancarkan serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat (AS) di Irak dan kawasan jika Israel melancarkan perang terhadap Lebanon.
Ancaman ini muncul setelah pertemuan faksi-faksi Irak yang dikenal sebagai “Koordinasi Perlawanan Irak,” untuk membahas ancaman Israel untuk berperang melawan Lebanon dan Hizbullah.
Baca juga: Drone Milisi Irak Hantam Pangkalan Angkatan Laut Israel di Eilat, Korvet Kelas 6 Saar Melempem
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa operasi melawan kepentingan AS di Irak dan wilayah tersebut akan meningkat dalam frekuensi dan kualitas, menekankan bahwa kepentingan-kepentingan ini akan menjadi target yang sah bagi elemen perlawanan Irak.
Pernyataan itu juga melontarkan kritik terhadap proyek pipa minyak Aqaba-Basra, yang mereka gambarkan menghabiskan sumber daya Irak dalam jumlah besar tanpa manfaat ekonomi, dan menganggapnya sebagai langkah menuju normalisasi hubungan antara Irak dan Israel yang digaungkan AS.
Jalur pipa yang akan dibangun itu sepanjang 1.680 kilometer dan merupakan alternatif rute ekspor minyak mentah Irak yang mentargetkan untuk memproduksi hingga 8 juta barel per hari minyak mentah pada 2018.