Hassan Farah, seorang penyintas, menggambarkan keterkejutannya ketika ledakan menghancurkan suasana malam yang damai.
"Saya sedang di restoran menyeruput kopi dan berbincang dengan teman-teman ketika saya melihat seorang pria besar berlari, dalam sekejap ada cahaya seperti petir dan ledakan besar," katanya.
Di dalam dan di luar restoran banyak orang tergeletak di lantai sementara yang lain berdarah dan menangis.
Video yang diposting di X menunjukkan tubuh-tubuh tergeletak di pantai dalam gelap, dan orang-orang berlari mencari keselamatan.
Al Shabaab menguasai wilayah luas Somalia sebelum didorong mundur dalam serangan balik pemerintah sejak 2022.
Namun, mereka tetap mampu melancarkan serangan signifikan terhadap sasaran pemerintah, komersial, dan militer.
Baca juga: Misteri Laut Somalia, Kronologi Dua Tentara Marinir AS Berpengalaman Tewas Usai Terpeleset di Laut
"Menyedihkan bahwa serangan teroris ini terjadi pada malam ketika pantai sedang paling ramai menunjukkan permusuhan para teroris terhadap rakyat Somalia," kata mantan Perdana Menteri Hassan Ali Khaire di akun X-nya. (Aljazeera)