Ia merupakan anggota dewan Gerakan Komemiyut, anggota dewan Netanya Education Group, dan anggota dewan Bnei Hayil Yeshiva di Kedumim untuk anak-anak dengan ADHD.
Ia ditangkap selama protes terhadap rencana pemisahan diri pada tahun 2005 dan ditahan di penjara selama tiga minggu tetapi tidak didakwa.
Smotrich menentang pernikahan sesama jenis dan merupakan pendukung "nilai-nilai keluarga."
Pada tahun 2006, ia membantu menyelenggarakan "Beast Parade" sebagai bagian dari protes terhadap parade kebanggaan kaum gay di Yerusalem , meskipun ia kemudian mengatakan bahwa ia menyesali insiden tersebut.
Smotrich bergabung dengan Partai Tkuma , yang maju sebagai bagian dari daftar Jewish Home untuk pemilihan umum 2013.
Ia kembali maju dalam daftar yang sama pada pemilihan umum 2015 , memenangkan kursi di Knesset, dan diangkat sebagai Wakil Ketua DPR.
Ia juga merupakan anggota Komite Keuangan, Komite Urusan Dalam Negeri dan Lingkungan Hidup, Komite Pengawasan Negara, dan anggota pengganti Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan.
Ia juga mengepalai Lobi untuk Memperkuat dan Mengembangkan Galilea, Lobi untuk Memperkuat Pemerintahan, Lobi untuk Mendorong Komunitas Berorientasi Misi, Lobi untuk Menerapkan Kedaulatan ke Yudea dan Samaria, Lobi untuk Eretz Israel, Lobi untuk Mendorong Pertumbuhan Populasi di Negara Yahudi, dan Lobi untuk Mendorong Komunitas dan Kelompok Berorientasi Tugas, serta lobi-lobi lainnya.
Tahun 2018, ia terpilih sebagai pemimpin Partai Persatuan Nasional dan diberi posisi nomor dua untuk pemilihan 2019 di belakang Rafi Peretz .
Smotrich menentang pembentukan negara Palestina dan percaya bahwa mereka harus diberi tiga pilihan: pergi, menerima pemerintahan oleh negara Yahudi, atau berperang dan dikalahkan.
Ia mendukung pencaplokan wilayah yang disengketakan dan melegalkan pos-pos terdepan yang dibangun di tanah milik Palestina yang tidak disetujui oleh pemerintah.
Smotrich juga telah menyatakan dirinya sebagai "homofob yang bangga" dan mengorganisir "Beast Parade," pawai anti-LGBTQ di Yerusalem untuk memprotes parade Pride tahunan kota itu.
Pada tahun 2016, ia menyerukan pemisahan ibu-ibu Arab dan Yahudi di rumah sakit Israel.
"Wajar saja jika istri saya tidak ingin berbaring di samping seseorang yang baru saja melahirkan bayi yang mungkin akan membunuh bayinya dalam 20 tahun ke depan," katanya.