Sebelum pemilihan umum 2022 , Benjamin Netanyahu menjadi perantara kesepakatan bagi Partai Zionisme Religius milik Bezalel Smotrich untuk maju bersama dengan Otzma Yehudit milik Itamar Ben Gvir guna memastikan mereka akan memenangkan kursi di Knesset.
Secara individu, mereka cenderung tidak berhasil dan akan merampas suara yang dibutuhkan Netanyahu jika ia berharap menjadi perdana menteri. Smotrich berada di urutan pertama dalam daftar bersama, dan Ben Gvir di urutan kedua.
Partai tersebut tampil lebih baik dari yang diharapkan, memenangkan hampir 11 persen suara dan 14 kursi, menjadikannya partai terbesar ketiga di Knesset ke-25 .
Kemungkinan partai tersebut akan menjadi bagian dari koalisi pemerintahan di bawah Netanyahu telah membuat khawatir banyak warga Israel, orang Yahudi di luar negeri, dan para pemimpin internasional.
Smotrich diangkat menjadi Menteri Keuangan dan juga Menteri di Kementerian Pertahanan.
Karena pandangan ekstremisnya, pejabat pemerintahan Biden tidak mau bertemu dengan Smotrich.
Smotrich menikah dengan Revital dan memiliki lima orang anak. Keluarga tersebut tinggal di pemukiman Kedumim di Tepi Barat.
Dikecam Palestina
Kementerian Luar Negeri Palestina meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat penangkapan kepada Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.
Langkah ini diambil oleh Palestina setelah Smotrich memberikan seruan dan sengaja ingin membuat dua juta orang di Gaza mati kelaparan.
Menurut kemenlu Palestina, pernyataan Smotrich ini merupakan sebuah fakta genosida yang sebenarnya dilakukan oleh Israel.
"Ini adalah pengakuan eksplisit atas penerapan dan pembualan kebijakan genosida," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan pada Kamis (8/8/2024), dikutip dari Anadolu Anjansi.
Pernyataan Smotrich ini tentunya membuat Palestina geram.
Kemenlu Palestina menekankan ini adalah bukti pengabaian terhadap warga Palestina.
Kemenlu Palestina menyebut seruan Smotrich adalah sebagai pelanggaran hukum internasional.