News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Takut Diserbu Rudal Hizbullah, Israel Bangun Kota Tenda Bisa Tampung Puluhan Ribu Pengungsi

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangunan kota tenda mulai dikebut pemerintah Israel pasca Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah berjanji akan melakukan serangan balasan ke Israel atas meninggalnya Fuad Shukr.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Pemerintahan Israel d ibawah kepemimpinan Netanyahu dilaporkan mulai mempersiapkan pembangunan kota tenda untuk menampung puluhan ribu penduduk dari kota-kota utara jika terjadi perang dengan kelompok Lebanon, Hizbullah.

Mengutip dari Anadolu, kota tenda dibangun Israel di sekitar di bagian selatan negara itu.

Adapun pembangunan kota tenda mulai dikebut pemerintah israel pasca Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah berjanji akan melakukan serangan balasan ke Israel atas meninggalnya Fuad Shukr.

"Pemerintah daerah di wilayah Ramat Negev tengah bersiap menampung puluhan ribu pengungsi jika terjadi eskalasi di perbatasan utara," imbuh laporan Media Harian Israel Yedioth Ahronoth.

Baca juga: Kendaraan Militer Israel Terbalik di Metula, 10 IDF Luka-luka, Hizbullah Mudah Menyusup di Utara

Ketegangan antara Israel dengan Hizbullah sebenarnya telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, namun konflik keduanya semakin meruncing setelah Israel mengumumkan bahwa pihaknya berhasil membunuh Fuad Shukr, tokoh kunci dalam transfer sistem panduan Iran untuk rudal jarak jauh Hizbullah.

Shukr tewas dalam serangan udara di sebuah gedung di Beirut selatan pada pekan lalu. Tak lama pengumuman itu dirilis, Pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan tewas bersama seorang pengawalnya di gedung tempat mereka menginap di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024) dini hari.

Imbas serangkaian pembunuhan tersebut, Hizbullah dari Lebanon, Hamas dari Palestina Kelompok Milisi Irak dan Houthi Yaman bergabung menggalang kekuatan baru untuk membalas serangan Israel, menargetkan sejumlah aset-aset penting milik Israel seperti pelabuhan Haifa.

Israel Evakuasi Puluhan Ribu Warga

Mengantisipasi adanya korban jiwa akibat serangan rudal Hizbullah Komando Front Dalam Negeri Rusia mendesak ribuan warga di perbatasan Utara Lebanon untuk mempersiapkan diri, mengungsi ke wilayah Ramat Nege yang berada di Selatan Israel.

“Dewan daerah yang mendesak ribuan warga Israel mengungsi ke Negev secara mandiri. Mengevakuasi ribuan orang dari utara adalah skenario yang realistis, dan akan lebih baik untuk mempersiapkannya enam bulan yang lalu," kata kepala dewan Eran Doron.

Untuk menjamin kenyamanan pengungsi di kota tenda, Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan kondisi kamp pengungsian dipenuhi oleh ratusan tempat tidur dan kasur yang telah disediakan. Tak tanggung-tanggung untuk mengurus operasional kota pengungsian, pemerintah kota Ramat Nege membentuk unit manajemen pengungsi yang bertujuan membantu penduduk yang datang.

Sejak eskalasi perang pecah pada 7 Oktober tahun 2023, Israel setidaknya telah mengevakuasi lebih dari 62.299 warga Israel yang ada di 43 kota di dekat perbatasan Lebanon.

Tak sampai disitu, mengutip dari Al Arabiya pemerintah Israel juga turut menimbun stok air bersih serta menyimpan persediaan darah dan per obat-obatan hingga menyiagakan layanan ambulan di pusat bunker bawah tanah.

Persiapan ini dilakukan pemerintah Israel pasca Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam akan melakukan serangan mematikan ke wilayah Israel secara langsung, guna membalaskan kematian Haniyeh yang tewas dibom mata-mata Israel.

Belum jelas kapan serangan akan dilakukan, namun Badan intelijen Barat menyebut rencana Iran menggempur Israel diprediksi akan dilakukan bertepatan dengan salah satu hari besar Yahudi yakni peringatan Tisha B'Av yang jatuh pada tanggal 12-13 Agustus 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini