Meski mendukung Bangladesh, Washington juga terang-terangan mengkritik pemerintahan Bangladesh yang dinilai tidak demokratis dalam menerbitkan sejumlah kebijakannya.
Salah satu yang menjadi sorotan AS adalah beberapa upaya Sheikh Hasina seperti meringkus oposisi yang melawannya hingga dugaan kecurangan dalam pemilu yang dinilai AS telah merusak nilai demokrasi di Bangladesh.
Keterangan dari AS ini juga sekaligus menjawab tudingan Sheikh Hasina tiga bulan sebelum adanya kudeta di Bangladesh
Dikutip Tribunnews dari Dhaka Tribune pada bulan Mei lalu, Sheikh Hasina terang-terangan menuduh campur tangan negara asing dengan mayoritas "kulit putih" yang berkonspirasi melawan pemerintahannya.
Ia menuding negara asing tersebut ingin mengkudeta pemerintahannya setelah ditolak izin untuk membangun pangkalan udara di Bangladesh.
Meski tak menyebut Amerika Serikat tudingan Hasina itu menjurus ke negeri Paman Sam lantaran mereka diketahui selama bertahun-tahun memantau perizinan di Pulau St. Martin, sebuah pulau kecil di bagian timur laut Teluk Bengal.
"Mereka bilang, tidak akan ada pemilihan di negara ini," katanya dalam rapat umum Partai Liga Awami yang dipimpinnya.
"Saya tidak ingin memperoleh kekuasaan dengan menyewa atau memberikan bagian-bagian tertentu dari negara saya kepada siapa pun," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Bobby)