News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Petempur Hizbullah Sergap Pasukan Israel yang Menyusup di Perbatasan, IDF Mundur Digempur Mortir

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah, Senin (19/8/2024) mengumumkan kalau kombatannya telah menggagalkan infiltrasi pasukan Israel di perbatasan selatan Lebanon.

Petempur Hizbullah Sergap Pasukan Israel yang Mau Menyusup di Perbatasan, IDF Mundur Digempur Mortir

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah mengumumkan kalau kombatannya menggagalkan infiltrasi pasukan pendudukan Israel (IDF) di perbatasan selatan Lebanon, MNA melaporkan, Senin (19/8/2024).

Satu jam sebelum percobaan penyusupan tersebut, pejuang Hizbullah memantau pergerakan pasukan IDF tersebut.

Baca juga: Balasan Ganas Hizbullah Tewaskan Perwira Brigade Baram Israel, Bombardir Yaara dan Galilea Barat

"Petempur Hizbullah secara cermat mengamati musuh dan melihat sekelompok pasukan Israel melintasi perbatasan menuju kawasan hutan di depan wilayah Ayta ash Shab dan menggagalkan serangan darat dengan penyergapan yang unik," seperti dilansir MNA mengutip Al Jazeera.

"Pasukan Israel terpaksa mundur karena menghadapi serangan roket dan mortir yang dahsyat, yang menimbulkan korban jiwa yang serius," tulis pernyataan Hizbullah dikutip MNA.

"Hizbullah mengumumkan bahwa pejuang Perlawanan mereka bentrok dengan pasukan Zionis yang mencoba menyusup ke hutan Ayta ash Shab dan memaksa mereka (IDF) mundur dengan menimbulkan korban jiwa," tambah pernyataan itu.

Ilustrasi drone penyerang. Pasukan Israel mengakui kalau milisi Hizbullah Lebanon mampu meluncurkan drone menembus wilayah pendudukan Israel di Galilea sejauh 40 kilometer tanpa bisa dicegat sistem pertahanan udara Iron Dome. (khaberni/HO)

Serang Israel Saat Utusan AS Datang

Selain menggagalkan infiltrasi IDF, Hizbullah sebelumnya menyerang beberapa lokasi militer Israel di dekat perbatasan selatan Lebanon pada tanggal 14 Agustus ketika utusan utama Washington, Amos Hochstein, mengunjungi negara itu untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Lebanon.

Hochstein telah melakukan sejumlah kunjungan ke Lebanon sejak dimulainya perang dalam upaya mendorong de-eskalasi di perbatasan selatan, namun Hizbullah telah bersumpah tidak akan menghentikan serangannya terhadap Israel sampai gencatan senjata dicapai di Gaza.

"Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh pendiriannya … dan sebagai tanggapan atas agresi dan pembunuhan Israel di kota Barashit, para pejuang Perlawanan Islam melancarkan serangan udara dengan skuadron pesawat nirawak bunuh diri terhadap perkumpulan tentara musuh yang baru didirikan di Abirim [pemukiman] utara, dan menyerang target mereka dengan akurat," kata kelompok perlawanan Lebanon itu dalam sebuah pernyataan.

Serangan pesawat tak berawak itu terjadi setelah serangan udara Israel di Lebanon selatan yang melukai sedikitnya 10 orang, termasuk tiga orang dalam kondisi serius, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Hizbullah melancarkan beberapa operasi lain terhadap pasukan Israel pada hari Selasa, menargetkan lokasi Metulla, Ramtha, dan Al-Baghdadi.

Ia juga menyerang tentara Israel di Hutan Shtula dengan roket.

Kunjungan Hochstein dilakukan dengan dalih untuk menghindari pecahnya perang besar-besaran di Lebanon dan kawasan, karena Israel dan AS saat ini sedang dalam kondisi antisipasi tinggi terhadap serangan balasan Hizbullah dan Iran terhadap pembunuhan Israel di Beirut dan Teheran bulan lalu.

Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas dan kepala negosiator, dibunuh oleh Israel di Teheran pada tanggal 31 Juli, satu hari setelah serangan Israel di Beirut yang menewaskan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr dan beberapa warga sipil, termasuk anak-anak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini