TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus mengutuk pembunuhan warga sipil, termasuk anak-anak, di Gaza.
Kepala Gereja Katolik Roma itu memberi kecaman setelah militer Israel mengebom beberapa sekolah dengan 'anggapan' menyerang pejuang Hamas.
"Ketika Anda melihat mayat anak-anak yang terbunuh, ketika Anda melihat bahwa, dengan anggapan bahwa ada gerilyawan di sana, sebuah sekolah dibom, ini mengerikan," kata Paus, Sabtu (14/9/2024), dikutip dari Al Jazeera.
"Ini mengerikan," tegas Paus Fransiskus.
Ia juga menyatakan keraguan bahwa baik Israel maupun Hamas tidak berusaha mengakhiri konflik.
“Saya menyesal harus mengatakan ini, tetapi saya tidak yakin mereka akan mengambil langkah-langkah untuk mencapai perdamaian,” ungkapnya.
Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Gaza
Serangan udara Israel di Gaza pada Rabu (11/9/2024) menghantam sekolah PBB yang menampung keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi serta dua rumah.
Serangan itu menewaskan sebanyak 34 orang, termasuk 19 wanita dan anak-anak, kata pejabat rumah sakit.
Seorang pejabat PBB mengatakan enam staf termasuk di antara yang tewas.
Serangan terhadap Sekolah Persiapan Anak Laki-laki al-Jaouni milik PBB di kamp pengungsi Nuseirat menewaskan sebanyak 14 orang, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita, kata pejabat dari rumah sakit Awda dan Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa.
Sebanyak 18 orang lainnya terluka, kata mereka.
Baca juga: WHO Sebut Program Vaksinasi Polio di Gaza Sukses, 560 Ribu Anak Diimunisasi saat Gencatan Sementara
Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan militan Hamas yang merencanakan serangan dari dalam sekolah.
Namun, klaim tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen.
Sekolah-sekolah di Gaza dipenuhi puluhan ribu warga Palestina yang terusir dari rumah mereka akibat serangan Israel dan perintah evakuasi.