Pemandangan serupa terjadi di seluruh negeri dalam serangkaian ledakan lainnya pada hari Rabu (18/9/2024), sekitar pukul 17.00 waktu setempat (15.00 BST).
Laporan menunjukkan bahwa walkie-talkie-lah yang diledakkan, perangkat yang dibeli oleh Hizbullah lima bulan lalu, menurut sumber keamanan yang berbicara kepada Reuters.
Setidaknya satu ledakan terjadi di dekat pemakaman yang diadakan di Beirut untuk sebagian korban serangan hari Selasa, menimbulkan kepanikan di antara orang-orang yang berada di dekat prosesi tersebut.
Sembilan orang tewas dan ratusan lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan Lebanon.
4. Apa yang meledak?
Ada laporan beberapa perangkat berbeda meledak.
Di antaranya terdapat radio walkie-talkie, telepon seluler, laptop, dan bahkan beberapa sistem energi surya.
Beberapa mobil juga dilaporkan meledak, tetapi tidak jelas apakah itu disebabkan oleh mobil itu sendiri yang meledak atau sesuatu di dalamnya.
Baca juga: Gedung Putih: Amerika Serikat Tak Terlibat Gelombang Ledakan di Lebanon
5. Apa saja radio walkie-talkie yang meledak?
Walkie-talkie biasa adalah perangkat radio dua arah genggam yang memungkinkan orang bertukar pesan dengan pangkalan walkie-talkie atau orang lain yang memegang penerima bergerak.
Mereka merupakan perangkat jarak pendek dan harus tetap dekat dengan pangkalannya untuk mentransmisikan.
Perangkat yang disebut radio walkie-talkie tersebut tampaknya adalah IC-V82, yang diproduksi oleh perusahaan Jepang ICOM.
Radio memiliki jangkauan yang jauh lebih besar daripada walkie-talkie biasa, dan IC-V82, menurut The Jerusalem Post, biasanya digunakan oleh amatir untuk penggunaan pribadi daripada untuk penyiaran komersial atau darurat
6. Bagaimana Anda membuat radio walkie-talkie meledak?
Sekali lagi, rinciannya belum jelas.
Beberapa pengamat bertanya-tanya apakah ledakan hari Rabu serupa dengan apa yang terjadi dengan pager.
Dengan itu, rantai pasokan mungkin telah disusupi dan perangkat tersebut diisi dengan 1 hingga 3 gram (0,04 hingga 0,11 ons) bahan peledak yang kuat.