Sebagai balasan, Hizbullah mengatakan telah menembakkan rudal balistik ke markas besar Mossad Israel di dekat Tel Aviv pada hari Rabu, sebuah serangan yang digambarkan militer Israel sebagai belum pernah terjadi sebelumnya.
Imran Khan dari Al Jazeera, melaporkan dari kota Marjayoun di Lebanon selatan, mengatakan serangan Israel-Hizbullah tampaknya akan meningkat.
“Tidak ada de-eskalasi. Tidak ada diplomasi. Hanya Hizbullah dan tentara Israel yang saling serang,” lapornya.
“Tentara Israel mengatakan mereka terus menyerang target-target Hizbullah. Dan Hizbullah sebenarnya sedikit meningkatkan serangan dan kami melihat lebih banyak serangan roket daripada yang mungkin kami lihat dalam 24 jam terakhir.”
Menanti gencatan senjata
Dikutip dari Reuters, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati telah menyatakan harapan bahwa gencatan senjata dapat segera dicapai untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran yang telah mengguncang negaranya dan menimbulkan kekhawatiran akan invasi darat.
Amerika Serikat, Prancis dan beberapa sekutu menyerukan gencatan senjata sementara segera selama 21 hari di perbatasan Israel-Lebanon.
Kekuatan barat juga menyatakan dukungan untuk gencatan senjata di Gaza menyusul diskusi intensif di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Rabu (25/9/2024).
Baca juga: Iran Tolak Permintaan Hizbullah untuk Gabung Serang Israel, Beralasan Waktunya Belum Tepat