Serangan potensial tersebut akan meningkatkan kekhawatiran bahwa meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut dapat berubah menjadi perang antara Israel dan Iran.
Pada Selasa malam, kedutaan AS meminta semua karyawannya dan keluarga mereka untuk berlindung di tempat sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
“Kedutaan AS di Yerusalem mengingatkan warga AS tentang perlunya kehati-hatian dan peningkatan kewaspadaan keamanan pribadi karena insiden keamanan, termasuk tembakan mortir dan roket serta intrusi sistem pesawat nirawak, sering terjadi tanpa peringatan,” bunyi peringatan tersebut.
“Lingkungan keamanan tetap kompleks dan dapat berubah dengan cepat tergantung pada situasi politik dan kejadian terkini,” lanjutnya.
“Menanggapi insiden keamanan dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, kedutaan AS dapat lebih membatasi atau melarang karyawan pemerintah AS dan anggota keluarga mereka untuk bepergian ke wilayah tertentu di Israel (termasuk Kota Tua Yerusalem) dan Tepi Barat.”
Israel memulai serangannya ke Lebanon selatan, yang disebutnya Operasi Panah Utara, pada Senin malam dengan rentetan penembakan di perbatasan.
Serangan darat tersebut menandai pertama kalinya pasukan Israel melancarkan operasi berkelanjutan di Lebanon sejak 2006, ketika kedua negara menandatangani kesepakatan damai yang mengakhiri perang 34 hari antara Israel dan milisi Syiah Hizbullah, yang mendominasi sebagian besar wilayah Lebanon selatan.
Ledakan
Ledakan terdengar di seluru Israel. Beberapa tempat yang dilaporkan terdampak roket adalah Tel Aviv, area dekat Laut Mati, dan di wilayah Sharon.
Magen David Adom atau dinas pelayanan kesehatan darurat berujar belum ada laporan korban luka.
Gelombang kedua serangan rudal itu melewati langit di atas Kota Amman, Yordania. Langit Yordania tampak terang ketika rudal lewat.
Sementara itu, Menteri Keamanan Israel Bezalel Smotrich mengecam serangan Iran itu.
“Seperti Gaza, Hizbullah, dan negara Lebanon, Iran akan menyesali momen ini,” kata Smotrich.
Adapun Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan negaranya siap melindungi Israel dari serangan rudal Iran.
“Kami berdiskusi bagaiman AS siap membantu Israel membela diri dari serangan itu, dan melindungi personel AS di kawasan itu,” kata Biden di X.
Adapun media pemerintah Iran akan segera mengeluarkan pernyataan.