TRIBUNNEWS.COM - Panglima Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Abd Al-Rahim Mousavi, memperingatkan sekutu Israel agar tidak ikut campur dalam masalah Israel dan Iran.
Peringatan ini muncul setelah Iran meluncurkan serangan balasan terhadap Israel pada Selasa (1/10/2024) malam.
Serangan itu dilakukan untuk membalas Israel atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan sejumlah petinggi militer Garda Revolusi Iran (IRGC).
"Negara-negara yang mendukung Israel agar tidak melakukan campur tangan langsung dan menyerang Iran," kata Abd Al-Rahim Mousavi, Rabu (2/10/2024).
"Kepentingan Israel akan ditargetkan di seluruh kawasan dan menjadi sasaran serangan yang akan membuatnya menyesal," lanjutnya.
"Biarkan entitas pendudukan dan pendukungnya tahu bahwa Iran belum memulai perang apa pun selama 45 tahun terakhir dan tidak akan memulai perang apa pun, namun akan merespons dengan kekuatan dan tekad terhadap serangan apa pun terhadap Iran," tambahnya.
Menurutnya, Iran telah menahan diri sejak pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu, menyusul permintaan berulang kali dari sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), dan janji-janjinya untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.
Situasi tersebut tidak lagi dapat ditoleransi setelah kematian Hassan Nasrallah dan Brigadir Jenderal Nilforshan.
"Serangan terhadap fasilitas ekonomi dapat dilakukan karena kemampuan Iran dalam melakukannya," katanya.
"Operasi kali ini hanya sebatas menyerang pangkalan militer," lanjutnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.
Serangan balasan Iran pada dini hari menargetkan pangkalan Mossad, pangkalan udara Hatzrim dan Nevatim, radar, dan pusat perakitan tank Israel.
Baca juga: Iran Bombardir Israel, Berikut Rudal-rudal Teheran yang Jadi Momok Tel Aviv
Iran Ancam akan Hancurkan Infrastruktur Israel
Mayor Jenderal Abd Al-Rahim Mousavi memperingatkan Israel jika mereka merespons serangan balasan Iran.
"Jika Zionis melakukan kesalahan lagi, kami akan merespons lebih keras. Dalam hal ini, kami mungkin memutuskan untuk menghancurkan infrastruktur mereka," kata Abd Al-Rahim Mousavi.
Ia juga menyampaikan pesan itu kepada sekutu utama Israel, AS.