Pengungkapan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran serta dengan kelompok-kelompok yang didukung Teheran seperti Hizbullah dan Hamas.
Alat Komunikasi Diretas
Dalam dua pekan terakhir, ribuan perangkat komunikasi termasuk penyeranta atau pager dan walkie-talkie, meledak di Lebanon, menyebabkan puluhan orang tewas termasuk anak-anak, dan melukai ribuan lainnya.
Hizbullah menuding Israel berada di balik serangan tersebut. Israel tidak membantah maupun mengonfirmasi tudingan tersebut.
Menurut laporan The New York Times yang mengutip pejabat-pejabat Amerika Serikat dan sumber lainnya, Israel menanamkan bahan peledak dalam pager-pager yang diimpor Hizbullah.
Pada Jumat (27/9/2024), serangan udara Israel ke Beirut, Lebanon, menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Nasrallah diduga tewas setelah Israel mendapat informasi dari agen Iran yang membelot.
Pascatewasnya Nasrallah, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei segera dipindahkan ke lokasi yang aman oleh pihak keamanan Iran.
Iran pun kemudian meluncurkan serangan rudal balasan ke Israel para Selasa (1/10/2024).
Iran mengatakan serangan tersebut untuk membalas pembunuhan terhadap pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, Nasrallah, dan pejabat-pejabat Iran yang dilakukan Israel.
Serangan Israel ke Palestina, Lebanon, Suriah, Yaman, dan serangan balasan Iran pada Selasa, diperkirakan akan membuat Timur Tengah berada di ambang perang skala besar.
Sumber: Times of Israel/CNN