News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Peringatan 1 Tahun Perang di Gaza: 11 Serangan Mematikan yang Dilakukan Israel

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berjalan di lingkungan yang hancur, menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza pada 10 Oktober 2023.

Israel mengakui telah melancarkan serangan “berskala besar” terhadap kamp tersebut, dengan mengklaim telah menewaskan Ibrahim Al-Biyari, seorang komandan Hamas, sebuah klaim yang dibantah oleh kelompok tersebut.

Pembantaian Gereja St. Porphyrius (20 Oktober)

Pasukan Israel mengebom Gereja Ortodoks St. Porphyrius di Gaza, menewaskan 20 korban, termasuk 18 umat Kristen yang mencari perlindungan di dalamnya.

Militer mengklaim serangan itu menargetkan pusat komando Hamas di dekat daerah al-Zaytoun.

Akan tetapi, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan gereja tersebut terkena serangan langsung, yang mengakibatkan kematian warga sipil.

Pembantaian Rumah Sakit Arab Al-Ahli (17 Oktober)

Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza dibom militer Israel dan menewaskan sedikitnya 500 orang pasien, Selasa 17 Oktober 2023. (Palestine Chronicle)

Serangan udara Israel menghantam halaman Rumah Sakit Arab Al-Ahli Kota Gaza, menewaskan lebih dari 500 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Israel menuduh faksi-faksi Palestina bertanggung jawab atas penargetan tersebut, namun para penyintas menggambarkannya sebagai “pembantaian”.

Hal ini memicu kecaman internasional yang luas dan tuntutan perlindungan internasional bagi warga Palestina.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas Oktober lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 41.100 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah meninggal dunia dan lebih dari 95.100 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.

Kirim Lebih Banyak Pasukan di Perbatasan

Menjelang peringatan 1 tahun serangan 7 Oktober, militer Israel telah mengerahkan lebih banyak pasukan di perbatasan Gaza.

"Divisi Gaza (angkatan darat) IDF telah diperkuat dengan beberapa peleton, dengan pasukan yang ditempatkan untuk mempertahankan masyarakat dan daerah perbatasan," kata militer, dikutip dari Arab News.

"Para prajurit dilengkapi sepenuhnya untuk mempertahankan wilayah tersebut dengan berkoordinasi dengan pasukan keamanan setempat," lanjut pernyataan tersebut.

Di dalam Gaza, militer mengatakan tiga divisi sedang bekerja untuk "membongkar infrastruktur dan melemahkan kemampuan Hamas".

"Komando Selatan tetap dalam keadaan waspada dan siap menghadapi hari-hari mendatang," kata komandan Mayjen Yaron Finkelman.

Sebelumnya, militer mengatakan pasukannya telah mengepung daerah Jabaliya di Gaza tengah tempat Hamas mencoba membangun kembali kemampuan operasionalnya.

"Pasukan Brigade 401 dan Brigade 460 telah berhasil mengepung daerah itu dan saat ini terus beroperasi di daerah itu," kata militer dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Juru bicara pertahanan sipil Gaza yang dipimpin Hamas, Mahmud Bassal, mengatakan beberapa serangan mengguncang Jabaliya semalam, dengan banyak korban.

Penduduk mengatakan militer Israel telah menargetkan daerah itu dengan pemboman besar-besaran.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini