TRIBUNNEWS.COM - Pedagang senjata Rusia, Viktor Bout, yang dijuluki "Merchant of Death" atau "Pedagang Maut," dilaporkan kembali ke bisnis perdagangan senjata.
Ia diduga menjadi perantara penjualan senjata ringan kepada militan Houthi di Yaman, The Wall Street Journal melaporkan pada Senin (7/10/2024).
Viktor Bout (57) dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara AS-Rusia pada Desember 2022 lalu.
Bout ditukar dengan bintang basket AS, Brittney Griner, yang ditangkap dengan tuduhan penyelundupan minyak ganja di Rusia.
Selama dua dekade "berkarier" sebagai kriminal, Bout diyakini telah membantu pemberontak dan pemerintah yang sah di berbagai zona konflik, termasuk Afghanistan, Yaman, dan Republik Demokratik Kongo.
Setelah dibebaskan, Bout dilaporkan mengalihkan fokusnya ke politik, menurut Business Insider.
Ia bergabung dengan partai ultranasionalis pro-Kremlin dan memenangkan kursi di majelis lokal.
Namun, menurut WSJ, Bout kembali ke bisnis perantara transaksi senjata, sesuatu yang dikhawatirkan oleh pejabat Pentagon beberapa hari setelah pembebasannya.
Pada bulan Agustus lalu, Bout bertemu dua utusan Houthi di Moskow untuk merundingkan pembelian senjata otomatis senilai $10 juta, lapor WSJ.
WSJ mengutip seorang pejabat keamanan Eropa dan individu lain yang mengetahui masalah tersebut.
Tidak jelas apakah negosiasi tersebut dilakukan atas perintah Kremlin atau dengan persetujuan diam-diam.
Baca juga: Pertama Kali Houthi Tembakkan Rudal Zulfiqar Berhulu Ledak 250 Kg ke Israel, Serangan Diklaim Sukses
WSJ juga mengatakan, mereka tidak dapat menentukan sumber pasokan senjata yang direncanakan.
Dua pengiriman pertama sebagian besar akan terdiri dari senapan serbu AK-74, WSJ melaporkan.
Namun, utusan Houthi juga dilaporkan membahas kemungkinan pembelian senjata lainnya, termasuk rudal anti-tank Kornet dan senjata anti-pesawat.