News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Jatuhkan Bom Uranium Terkuras di Beirut, Debu Radioaktif Sebabkan Kanker dan Cacat dari Lahir

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan udara besar-besaran menargetkan Burj al-Barajneh di pinggiran selatan Beirut pada sore hari tanggal 7 Oktober, menyusul salah satu malam terberat pemboman Israel di ibu kota Lebanon sejauh ini.

Amunisi uranium yang terdeplesi menimbulkan risiko bagi warga sipil bertahun-tahun setelah suatu lokasi dibom karena amunisi tersebut melepaskan partikel radioaktif saat terjadi benturan dan mencemari tanah dan lingkungan sekitar.

Sudah diketahui umum bahwa Angkatan Udara AS menggunakan hulu ledak uranium selama kedua perangnya di Irak.

Peneliti Souad al-Azzawi, seorang profesor madya teknik lingkungan di Universitas Kanada Dubai dan mantan direktur program doktoral teknik lingkungan di Universitas Baghdad, mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa kasus leukemia pada anak-anak meningkat sebesar 60 persen antara tahun 1990 dan 1997 dan bahwa cacat lahir meningkat tiga kali lipat antara tahun 1990 dan 1998 di Basra, Irak. 

Angkatan Udara AS mengebom Basra sebagai tanggapan atas invasi Saddam Hussein ke Kuwait pada tahun 1990. 

Al-Azzawi mengatakan bahwa uranium yang terkuras yang digunakan selama konflik tersebut bertanggung jawab atas meningkatnya angka kanker dan cacat lahir di daerah tersebut.

Uranium terdeplesi merupakan salah satu kontaminan yang paling banyak dibahas terkait dengan cacat lahir. 

Organisasi Kesehatan Dunia merilis sebuah laporan pada tahun 2003 berjudul Dampak Potensial Konflik terhadap Kesehatan di Irak, yang menyatakan bahwa uranium terdeplesi mungkin terkait dengan laporan peningkatan kanker, cacat lahir, masalah kesehatan reproduksi, dan penyakit ginjal pada populasi Irak sejak tahun 2003.

Proyek Penelitian dan Informasi Timur Tengah (MERIP) melaporkan bahwa uranium yang terkuras mungkin menjadi salah satu penyebab lonjakan besar cacat lahir di kalangan anak-anak di Falluja, yang dibombardir secara besar-besaran oleh pasukan AS selama pertempuran dengan pemberontak pada bulan April dan November 2004.

MERIP mencatat bahwa halaman Facebook tentang cacat lahir di Rumah Sakit Falluja, tempat staf medis membuat katalog kasus, mengungkap banyak kelainan bawaan yang berbeda. Bayi-bayi di Falluja sering lahir dengan hidrosefalus, langit-langit sumbing, tumor, kepala memanjang, anggota tubuh tumbuh besar, anggota tubuh pendek, dan telinga, hidung, serta tulang belakang yang cacat.

 

 

 


SUMBER: THE CRADLE

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini