News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menteri Israel Eli Cohen sebut UNIFIL Tak Berguna, Tuduh Pasukan PBB Lindungi Hizbullah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Misi perdamaian UNIFIL. --- Menteri Israel Eli Cohen menyebut UNIFIL tidak berguna karena tidak melindungi pemukim Israel dari Hizbullah.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Energi Israel, Eli Cohen, mengatakan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) sebagai pasukan yang tidak berguna.

Menurutnya, UNIFIL gagal melindungi warga Israel dari serangan Hizbullah dan menyerukan agar pasukan tersebut mundur saat pertempuran meningkat.

"Negara Israel akan melakukan apa saja untuk menjamin keselamatan warga negaranya, dan jika PBB tidak dapat membantu, setidaknya tidak boleh ikut campur, dan memindahkan personelnya dari zona pertempuran," kata Eli Cohen melalui akunnya di media sosial X pada Senin (14/10/2024).

Sebelumnya, UNIFIL melaporkan adanya serangan Israel pada Minggu (13/10/2024) kemarin ketika dua tank Israel menyerbu markas UNIFIL.

"Dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama salah satu pangkalan dan menyerbunya dengan paksa sebelum fajar pada hari Minggu," lapor Al Araby, mengutip pernyataan UNIFIL.

"Setelah dua tank pergi, anggota UNIFIL di lokasi yang sama melaporkan ledakan peluru api 100 meter ke arah utara, menyebabkan asap tebal keluar ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB merasa mual," lanjutnya.

UNIFIL menyebut upaya tersebut sebagai pelanggaran terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB.

Sementara itu, Israel membantah pernyataan UNIFIL mengenai serangan terhadap markas mereka.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya meminta UNIFIL untuk mundur dan mengklaim mereka memberikan "perisai manusia" untuk Hizbullah selama serangan Israel berlanjut di Lebanon selatan.

Hizbullah membantah tuduhan Israel yang mengatakan pejuangnya menggunakan wilayah yang dekat dengan lokasi UNIFIL untuk perlindungan.

Pada hari yang sama, tentara Israel (IDF) membawa wartawan asing yang diizinkan mengikuti tur ke Lebanon selatan pada Minggu.

Baca juga: Netanyahu Sebut UNIFIL Jadi Perisai Manusia bagi Hizbullah, Minta PBB Pindahkan dari Zona Berbahaya

IDF menunjukkan kepada mereka, sebuah terowongan yang dikatakan milik Hizbullah, kurang dari 200 meter dari situs UNIFIL, selain gudang senjata yang ditemukan IDF.

“Kami sebenarnya berdiri di pangkalan militer Hizbullah yang sangat dekat dengan PBB,” kata Brigjen Yitfah Norkin yang turut hadir selama tur tersebut.

Negara-negara Uni Eropa (UE), yang dipimpin oleh Italia, Prancis dan Spanyol, mengerahkan ribuan tentara untuk bergabung dengan 10.000 tentara UNIFIL, yang menurut mereka menjadi sasaran serangan berulang kali oleh pasukan Israel dalam beberapa hari terakhir.

Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) mendesak Netanyahu untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi menjamin keselamatan dan keamanan pasukan UNIFIL di Lebanon.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.289 jiwa dan 98.684 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (14/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini