TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel memperluas serangan mereka di Gaza utara, tepatnya di kamp pengungsi Jabalia pada Minggu (13/10/2024) pagi, setelah menewaskan 300 orang selama sembilan hari terakhir.
Dilansir dari The New Arab, tank-tank Israel bergerak menuju tepi utara Kota Gaza, sementara serangan udara terus berlanjut.
Warga di darat mengatakan mereka diisolasi dari wilayah Gaza lainnya.
Pasukan Israel tidak mengizinkan siapa pun masuk atau keluar dari wilayah utara.
Selain kamp Jabalia, tentara Israel juga telah mengisolasi Beit Hanoun dan Beit Lahia di ujung utara Jalur Gaza.
Menurut laporan media lokal, tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi di wilayah utara Jalur Gaza.
Israel terus membombardir infrastruktur sipil dan tempat penampungan warga tanpa memberikan peringatan.
Sekitar 22 orang tewas pada Sabtu (12/10/2024).
PBB memperkirakan sekitar 400.000 orang kini terjebak oleh serangan darat dan tembakan artileri terbaru ini.
Banyak warga Jabalia mengunggah tentang situasi mengerikan itu di media sosial, salah satunya berkata, "Kami tidak akan pergi, kami mati dan kami tidak akan pergi."
Nasser, seorang warga Beit Lahia di Gaza utara, berkata:
Baca juga: Gaza Utara Dikepung Tank-tank Israel, 400 Ribu Warga Dipaksa Mengungsi
"Saat dunia terfokus pada Lebanon dan kemungkinan serangan Israel terhadap Iran, Israel sedang memusnahkan Jabalia."
"Pendudukan meledakkan jalan-jalan dan menghancurkan distrik permukiman."
"Orang-orang juga tidak menemukan apa pun untuk dimakan."