TRIBUNNEWS.COM - Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Hossein Salami, mengisyaratkan sistem pertahanan rudal canggih Amerika Serikat (AS) tidak akan cukup jika Israel menyerang Iran.
Sebab, menurut Hossein Salami, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) merupakan sistem yang terbatas.
Adapun AS telah menempatkan satu sistem THAAD di Israel bersama sekitar 100 tentara.
Israel pun diketahui telah meminta sistem kedua.
"Jangan percaya sistem THAAD. Sistem itu terbatas, dan Anda mengandalkan kekuatan yang terbatas," ungkap Hossein Salami, seperti diberitakan laman berita Tasnim yang berafiliasi dengan IRGC.
“Apa pun yang ingin kau tembakkan, musuhmu akan menembakmu beberapa kali lebih kuat."
"Kau tidak akan bisa menang dalam cerita ini, dan kami akan mengalahkanmu," tegasnya.
Hossein Salami juga mengancam bahwa “wilayah kecil yang ekonominya 98 persen bergantung pada laut harus berpikir lebih jauh karena keputusan yang tidak bijaksana dapat mengakibatkan jatuhnya rezim dengan kecepatan yang mengejutkan.”
"AS melakukan kesalahan dengan menghubungkan reputasi politiknya dengan kejahatan Israel," katanya.
Ia menambahkan bahwa dunia kini mengenal AS melalui “bom-bom yang jatuh di anak-anak Gaza dan Lebanon”.
IRGC Janji Tanggapi Setiap Serangan Israel
Pada Kamis (17/10/2024) lalu, Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengancam akan menyerang Israel lagi sebagai tanggapan atas tindakan militer Israel terhadap Teheran.
Baca juga: FBI Selidiki Kebocoran Intelijen Terkait Rencana Israel untuk Serang Iran, Apa Itu Five Eyes?
“Jangan ulangi kesalahan Anda,” kata Hossein Salami pada upacara pemakaman Abbas Nilforoushan, seorang komandan IRGC, yang tewas bersama pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu.
"Jika kalian bertindak jahat, jika kalian menyerang target kami baik di kawasan ini maupun di Iran, kami akan kembali menyerang kalian dengan keras," imbuhnya, dikutip dari Anadolu Agency.
Komandan Iran mengatakan, serangan rudal pada tanggal 1 Oktober terhadap Israel adalah yang “terkecil” dalam kemampuan militer Iran.