News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Siapa Naim Qassem yang Terpilih Jadi Sekjen Baru Hizbullah? Benarkah Mau 'Berdamai' dengan Israel?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal baru Hizbullah Lebanon, Naim Qassem.

Dia juga mengambil posisi yang menonjol di Dewan Syura Hizbullah, badan eksekutif organisasi, di mana dia mengawasi operasi pemerintah dan paramiliter.

Keterlibatannya dalam lingkup ganda ini menggarisbawahi pengaruhnya dalam senjata politik dan operasional Hizbullah.

Naim Qassem yang berusia 71 tahun sering disebut sebagai “nomor dua” Hizbullah.

Selain peran kepemimpinannya, Qaseem dikenal karena tulisan-tulisannya.

Fasih dalam bahasa Prancis, ia menulis "Hizbullah: The Story from Within," yang merinci dasar dan ideologi Hizbullah.

Buku ini telah diterjemahkan ke dalam enam bahasa, termasuk bahasa Arab, Inggris, dan Farsi, yang mencerminkan jangkauan internasional karya dan pemikirannya.

Hizbullah di Lebanon melanjutkan operasi militernya menggempur pangkalan-pangkalan militer Israel di sepanjang perbatasan dengan wilayah Palestina di Gaza. Rentetan serangan Hizbullah ini sebagai aksi balasan terhadap Israel setelah sebelumnya tentara Israel mengebom kota-kota dan desa-desa di Lebanon. (Al Mayadeen)

Benarkah Naim Qaseem Ingin Gencatan Senjata dengan Hizbullah?

Saat masih menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah di awal agresi Israel ke Lebanon Selatan, sekitar sebulan yang lalu, Naim Qassem menyatakan kalau Hizbullah tetap mampu melakukan serangan menyakitkan terhadap Israel meskipun mengalami sejumlah pukulan oleh serangan dari Israel baru-baru ini.

Selain menghancurkan sejumlah fasilitas Hizbullah, serangan Israel juga membunuh sejumlah tokoh penting gerakan perlawanan Lebanon tersebut.

Pun, pada awal Oktober Qassem memastikan perlawanan terhadap Israel akan terus berlanjut.

Pidato itu dilakukan pasca-serangan besar Hizbullah ke Haifa, Israel seminggu setelah IDF melancarkan agresi militer darat ke Lebanon Selatan.

Rudal-rudal tersebut diluncurkan “Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan sebagai bentuk solidaritas atas perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya, dan sebagai tanggapan atas pelanggaran brutal Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil,” kata gerakan itu .

Times  of Israel  saat itu melaporkan 100 roket ditembakkan ke Haifa dalam serangan terberat di kota itu sejak dimulainya perang antara Hizbullah dan Israel, yang dimulai tepat satu tahun lalu.

Akibat serangan itu, Saluran 12 Israel melaporkan kerusakan pada gedung bertingkat di Kiryat Yam, yang terletak di Teluk Haifa.

Adapun Israel telah mengebom pinggiran selatan Beirut, tempat Hizbullah bermarkas besar, hampir setiap malam sejak 23 September.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini