TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Iran hingga kini masih terus berkonfrontasi dengan Israel.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya selama ini mendukung Israel.
Di tengah konflik Iran Vs Israel, Selasa (5/11/2024) besok, rakyat AS akan memilih presiden mereka yang baru.
Presiden AS Joe Biden saat ini akan digantikan oleh penerusnya melalui pemilu.
Ada dua calon presiden yang akan bertarung di Pilpres AS yakni Donald Trump dan Kamala Harris.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Pilpres AS: Cara Memilih dan Bedanya dengan Pilpres Indonesia
Iran Dukung Siapa?
Yang mengejutkan terungkap bahwa banyak warga Iran ingin dan lebih enjoy "senang" jika Donald Trump bisa kembali menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Laporan CNN dua pekan lalu, baik dari pembicaraan rahasia dan yang terekam, banyak warga Iran ingin Trump kembali jadi Presiden AS.
Mereka yang menginginkannya melihat Trump sebagai presiden kuat yang mampu membereskan masalah.
Namun, berdasarkan pandangan warga Iran tersebut, kemenangan Wapres AS Kamala Harris di pemilu nanti akan melanjutkan status quo pada politik AS.
“Di bawah tekanan besar akibat krisis ekonomi yang memburuk, banyak warga Iran menginginkan perubahan mendasar,” kata jurnalis politik Iran Fariba Pajooh dilansir dari Deutsche Welle, Senin (28/10/2024).
“Banyak dari mereka melihat Donald Trump sebagai seseorang yang dapat mengakhiri sistem politik Republik Islam di Iran,” ujarnya.
Menurut Pajooh, pernyataan Trump dianggap selektif tidak hanya di AS, tetapi juga di Iran.
“Banyak warga Iran percaya ia bisa menggulingkan rezim di Iran,” katanya.