Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengomentari perkembangan tersebut dengan mengatakan bahwa aktivasi kelompok oposisi di Suriah adalah rencana Amerika-Zionis menyusul kekalahan entitas tersebut di Lebanon dan Palestina, seperti yang ia katakan.
Sebaliknya, duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, mengatakan bahwa Iran, Rusia, dan poros perlawanan tidak akan membiarkan kejadian tahun lalu terulang di Suriah.
Dia menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan televisi Iran bahwa apa yang dia gambarkan sebagai 'kelompok teroris' tidak akan mencapai kemenangan apapun di Suriah.
Meskipun ia menekankan bahwa “pemerintah Suriah lebih kuat dari sebelumnya, dan Teheran akan memberikan dukungan,” ia juga menekankan bahwa “kelompok bersenjata di Suriah tidak akan meraih kemenangan apa pun.”
Patut dicatat bahwa Moskow dan Teheran adalah sekutu Damaskus dan telah memberikan dukungan militer dan politik sejak pecahnya revolusi di Suriah pada tahun 2011.
Dukungan Rusia dan Iran ini membuat rezim saat ini merebut kembali sebagian besar wilayah yang dikuasai faksi-faksi oposisi tersebut pada awal konflik.
Manuver AS-Israel yang Terengah-engah di Gaza dan Lebanon?
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, memperingatkan bahwa pergerakan terkini apa yang dicap sebagai 'kelompok teror' di Suriah merupakan bagian dari rencana jahat yang diatur oleh Israel dan Amerika Serikat untuk mengganggu stabilitas kawasan Asia Barat.
Dengan keras mengutuk segala bentuk dan manifestasi terorisme, Baqaei menyerukan tindakan tegas dan terkoordinasi untuk mencegah meluasnya momok ini di kawasan.
Ia menekankan perlunya kewaspadaan dan kolaborasi antarnegara kawasan, khususnya negara-negara tetangga Suriah, untuk menetralisir konspirasi berbahaya ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri menyoroti bahwa, berdasarkan perjanjian yang ada di antara tiga negara penjamin Proses Astana (Iran, Turki, dan Rusia), pinggiran Aleppo dan Idlib Suriah ditetapkan sebagai zona de-eskalasi.
Ia menyatakan bahwa serangan oleh kelompok teroris Takfiri di wilayah ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian Astana dan membahayakan pencapaian positif dari proses tersebut.
Puluhan orang tewas dalam serangan terbaru oleh kelompok Takfiri di Aleppo dan Idlib.
Baqaei juga mengingatkan masyarakat internasional tentang tanggung jawab bersama untuk mencegah dan memerangi fenomena terorisme yang mengancam.
Ia menegaskan kembali dukungan berkelanjutan Republik Islam Iran terhadap pemerintah dan rakyat Suriah dalam konfrontasi tegas mereka dengan kelompok teroris dan upaya memulihkan keamanan dan stabilitas di negara tersebut.