News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Apakah Penggulingan Rezim Bashar al-Assad Baik bagi Palestina? Siapa Paling Diuntungkan?

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Suriah berkumpul di Lapangan Umayyah untuk merayakan runtuhnya 61 tahun kekuasaan Partai Baath dengan nyanyian dan konvoi mobil di Damaskus, Suriah, Senin 9 Desember 2024.

 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan warga Suriah turun ke jalan-jalan di Damaskus dan di seluruh Suriah untuk merayakan jatuhnya rezim otoriter Bashar Al-Assad, Minggu, 8 Desember 2024.

Apa dampak perubahan politik di Suriah terhadap rakyat Palestina?

Beberapa pengamat yang percaya bahwa Al-Assad adalah bagian dari poros perlawanan, yang meliputi Iran, Irak, Yaman, Lebanon dan Gaza memperkirakan bahwa penggulingan Al-Assad akan mencekik rakyat Palestina.

Di sisi lain, pihak lain percaya bahwa rezim Assad tidak lebih dari penjaga pendudukan Israel, yang bermasalah dengan penggulingannya dan bangkitnya HTS sebagai kekuatan dominan di Suriah.

Sebagai warga Palestina, saya melihat Al-Assad bukan hanya sebagai penjaga Israel, tapi juga pembelanya.

Keluarga Assad, yang berasal dari minoritas Alewite, mengeksploitasi dugaan permusuhan terhadap pendudukan Israel untuk memperkuat pemerintahan otoriternya yang pada dasarnya didasarkan pada penindasan terhadap warga Suriah, menekan kebebasan mereka dan menghalangi upaya nyata untuk melawan pendudukan Israel.

Faktanya, ini adalah bagian dari perjanjian pelepasan yang ditandatangani antara rezim dan Israel pada tahun 1974, yang mengakhiri semua perselisihan yang terjadi selama berbulan-bulan setelah Perang Enam Hari.

Zona penyangga Pasukan Pengamat Pelepasan PBB dibentuk berdasarkan ketentuan kesepakatan.

Rezim Assad pun mematuhi perjanjian yang ditengahi AS ini. Namun, sejak saya lahir, saya telah menyaksikan berulang kali pelanggaran Israel terhadap perjanjian ini.

Reaksi rezim Assad adalah selalu menyampaikan keluhan kepada komunitas internasional dan berjanji untuk memberikan tanggapan pada waktu dan tempat yang tepat, namun hal ini belum pernah dilakukan oleh rezim Assad.

Perjanjian perdamaian ini, yang merupakan perjanjian damai pertama antara Israel dan rezim Arab, berlangsung selama lebih dari 45 tahun.

 

Pada masa ini, rezim Assad mengubah Suriah menjadi zona penyangga antara Israel dan negara-negara Arab dan Muslim, menggunakan hubungannya dengan Iran sebagai dalih untuk menggagalkan segala upaya perlawanan terhadap Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini