News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Cerita Pengungsi di Gaza Menanam Sayur demi Bertahan Hidup, Manfaatkan Lahan Sempit di Antara Tenda

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Gaza terpaksa menanam sayuran demi bertahan hidup. Satu di antara pengungsi yang terpaksa menanam tanaman demi bertahan hidup yakni Salah Muhaisen.

Hal itu karena kurangnya air bersih, pupuk, bibit tanaman, atau ruang yang cukup untuk menanam buah dan sayur dalam kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan.

Situasi Kemanusiaan di Gaza Disebut Akan Memburuk

Kelompok bantuan Oxfam memperingatkan agar meningkatkan kewaspadaan atas memburuknya situasi kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung itu.

Sebab, hanya 12 truk yang mendistribusikan makanan dan air di Gaza utara dalam dua setengah bulan.

"Dari 34 truk makanan dan air yang diizinkan masuk ke wilayah Gaza Utara selama 2,5 bulan terakhir, penundaan yang disengaja dan penghalangan sistematis oleh militer Israel menyebabkan hanya dua belas truk yang berhasil mendistribusikan bantuan kepada warga sipil Palestina yang kelaparan," kata Oxfam dalam sebuah pernyataan, Minggu (22/12/2024), dilansir Arab News.

“Untuk tiga tempat ini, setelah makanan dan air dikirim ke sekolah tempat orang-orang berlindung, tempat itu kemudian dibersihkan dan dibombardir dalam hitungan jam,” imbuh Oxfam.

Israel, yang telah mengontrol ketat bantuan yang memasuki wilayah yang diperintah Hamas sejak pecahnya perang, sering menyalahkan apa yang dikatakannya sebagai ketidakmampuan organisasi bantuan untuk menangani dan mendistribusikan bantuan dalam jumlah besar.

Oxfam menyatakan lembaganya dan kelompok bantuan internasional lainnya telah “terus-menerus dicegah mengirimkan bantuan yang menyelamatkan nyawa” di Gaza utara sejak 6 Oktober tahun ini, ketika Israel mengintensifkan pembomannya di wilayah tersebut.

“Ribuan orang diperkirakan masih terputus, tetapi karena akses kemanusiaan diblokir, mustahil untuk mengetahui jumlah pastinya,” kata Oxfam.

“Pada awal Desember, organisasi-organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Gaza menerima panggilan telepon dari orang-orang rentan yang terjebak di rumah-rumah dan tempat penampungan yang telah kehabisan makanan dan air," terangnya.

Baca juga: Konfrontasi Gaza Utara: Perwira Zionis Tewas, 12 Tentara Israel Ditangkap, Tank Merkava Diledakkan

Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 7 Desember 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (AFP/EYAD BABA)

Oxfam menyoroti satu contoh pengiriman bantuan pada bulan November yang diganggu oleh otoritas Israel.

“Sebuah konvoi yang terdiri dari 11 truk bulan lalu pada awalnya ditahan di titik penahanan oleh militer Israel di Jabalia, di mana sejumlah makanan diambil oleh warga sipil yang kelaparan,” katanya.

“Setelah lampu hijau untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan diterima, truk-truk itu kemudian dihentikan lebih jauh di sebuah pos pemeriksaan militer."

"Tentara memaksa pengemudi untuk menurunkan bantuan di zona militer, yang tidak dapat diakses oleh warga sipil yang putus asa," papar Oxfam.

Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 27 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak fajar, termasuk satu orang di kamp pengungsi Bureij di tengah dan lima di kota Beit Hanoon di utara, menurut tim Al Jazeera di lapangan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini