News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel

Jeju Air Terancam Tak Boleh Terbang 150 Hari Buntut Tragedi di Bandara Muan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel forensik polisi dan pejabat Biro Investigasi Nasional bekerja di lokasi kejadian pesawat Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 31 Desember 2024. - Boeing 737 -800 membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika pesawat tersebut jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, menewaskan semua orang di dalamnya -- kecuali dua pramugari yang ditarik dari kecelakaan tersebut. puing-puing bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan. (Photo by YONHAP / AFP)

Sebagai hukuman, maskapai tersebut dilarang mengoperasikan rute Incheon-San Francisco selama 45 hari, dikurangi dari maksimum 90 hari karena upaya awak pesawat untuk meminimalkan korban.

Meskipun Asiana Airlines menentang keputusan tersebut, Mahkamah Agung Korea Selatan menguatkan penangguhan pada tahun 2019.

Keputusan ini memperkuat standar akuntabilitas maskapai terkait pengawasan.

Jeju Air Terancam Penangguhan 150 Hari

Pihak dalam industri penerbangan memperkirakan Jeju Air dapat menghadapi sanksi serupa.

Jika kelalaian atau kesalahan operasional ditemukan dalam kecelakaan Muan, maskapai ini berisiko dijatuhi sanksi berdasarkan Undang-Undang Keselamatan Penerbangan.

Undang-undang tersebut memberi wewenang pada MOLIT untuk mencabut lisensi operator atau menjatuhkan penangguhan hingga enam bulan jika kelalaian berat atau pengawasan personel gagal dijalankan.

Mengingat skala tragedi Muan, Jeju Air dapat menghadapi hukuman penangguhan hingga 150 hari untuk rute Thailand–Muan jika terbukti bersalah.

Hukuman ini akan menjadi sanksi tertinggi kedua menurut undang-undang tersebut, dengan hukuman maksimum untuk kecelakaan yang melibatkan 200 kematian atau lebih.

Jeju Air Pangkas 1.900 Penerbangan

Jeju Air akan memangkas 1.900 penerbangan pada periode Januari-Maret menyusul kecelakaan fatal yang terjadi.

Keputusan ini diambil setelah kritik terhadap maskapai yang mencatat jam operasional tinggi serta staf perawatan yang rendah.

Direktur Divisi Administrasi Manajemen Jeju Air, Song Kyung-hoon mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat (3/1/2025) kalau Jeju Air akan mengurangi penerbangan yang sering dilalui, termasuk penerbangan domestik.

"Untuk penerbangan internasional, pengurangan akan difokuskan pada rute Jepang dan Asia Tenggara," katanya, dikutip dari Korea JongAng Daily.

“Sudah saatnya untuk tidak memikirkan pendapatan kami tetapi mempertimbangkan keamanan rute," tambahnya.

lihat foto Tim forensik polisi melakukan penyelidikan di lokasi kejadian pesawat seri Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 31 Desember 2024. - Boeing 737-800 membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika pesawat itu jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, menewaskan semua orang di dalamnya -- kecuali dua pramugari yang ditarik dari reruntuhan pesawat yang terpelintir. bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan. (Photo by YONHAP / AFP)

Sebelumnya, maskapai ini mengumumkan rencana untuk mengurangi penerbangan "sebesar 10 hingga 15 persen" hingga Maret setelah kecelakaan fatal di Kabupaten Muan, Jeolla Selatan, yang terjadi pada 31 Desember.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini