2. Dapat Mengurangi Gejala PMS
Premenstrual syndrome (PMS) adalah istilah yang menggambarkan gejala fisik, emosional, dan psikologis yang terjadi sebelum dimulainya periode menstruasi.
Studi menunjukkan bahwa safron dapat membantu mengobati gejala PMS.
Perempuan yang berusia 20-45 tahun, mengonsumsi 30 mg safron setiap hari lebih efektif daripada plasebo dalam mengobati gejala PMS, seperti lekas marah, sakit kepala, mengidam, dan nyeri.
Studi lain menjelaskan bahwa hanya dengan mencium saffron selama 20 menit membantu mengurangi gejala PMS seperti kecemasan dan menurunkan kadar hormon stres kortisol.
3. Menambah Antioksidan yang Kuat
Safron mengandung beragam senyawa tanaman yang bertindak sebagai antioksidan — molekul yang melindungi sel dari radikal bebas dan stres oksidatif.
Antioksidan safron yang terkenal termasuk crocin, crocetin, safranal, dan kaempferol.
Crocin dan crocetin adalah pigmen karotenoid dan bertanggung jawab atas warna merah dari safron.
Kedua senyawa tersebut mungkin memiliki sifat antidepresan, melindungi sel-sel otak dari kerusakan progresif, meningkatkan peradangan, mengurangi nafsu makan, dan membantu penurunan berat badan.
Safranal memberi saffron rasa dan aroma yang berbeda.
Penelitian menunjukkan bahwa safron dapat membantu meningkatkan suasana hati, memori, dan kemampuan belajar, serta melindungi sel-sel ota dari stres.
Kaempferol ditemukan di kelopak bunga safron.
Senyawa ini telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan, sifat antikanker, dan aktivitas antidepresan.