- Peradangan arteri (arteritis sel raksasa)
Berikut ini faktor risiko lain yang memiliki potensi terkena diseksi aorta:
- Seks, pria lebih mungkin mengalami diseksi aorta daripada wanita
- Usia, diseksi aorta lebih mungkin terjadi pada orang berusia 60 tahun ke atas
- Penggunaan kokain, obat ini untuk sementara meningkatkan tekanan darah
- Kehamilan, meski jarang namun diseksi aorta dapat terjadi pada wanita sehat selama kehamilan
- Angkat besi dengan intensitas tinggi dan latihan ketahanan berat lainnya dapat meningkatkan risiko diseksi aorta dengan meningkatnya tekanan darah selama aktivitas
Pencegahan Diseksi Aorta
Untuk mengurangi risiko diseksi aorta yakni dengan mencegah cedera dada dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan jantung.
- Kontrol tekanan darah
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, dapatkan alat pengukur tekanan darah di rumah untuk membantu memantau tekanan darah.
- Jangan merokok
Jika Anda merokok, ambil langkah untuk berhenti.
- Menjaga berat badan ideal
Ikuti diet rendah garam dengan banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan berolahraga secara teratur.
- Kenakan sabuk pengaman
Hal ini dapat mengurangi risiko cedera dada saat mengalami kecelakaan mobil
- Konsultasi dengan dokter
Jika memiliki riwayat keluarga yang sakit diseksi aorta, kelainan jaringan ikat, atau katup aorta bikuspid, segera konsultasi ke dokter.
Jika memiliki aneurisma aorta, cari tahu seberapa sering Anda memerlukan pemantauan dan apakah pembedahan diperlukan untuk memperbaiki aneurisma.
Jika memiliki kondisi genetik yang meningkatkan risiko diseksi aorta, dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan, bahkan jika tekanan darah Anda normal.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)