Sebaiknya lakukan vaksinasi MMR sebelum program hamil berjalan untuk mencegah infeksi rubella tertular pada janin.
Janin yang tertular infeksi ini dapat berisiko mengalami still birth (kematian janin), lahir prematur, atau tuli.
"Ingat, lakukan vaksinasi ini sebelum hamil, apabila sedang hamil, tidak disarankan untuk melakukan vaksinasi ini hingga masa hamil selesai. Vaksinasi MMR diberikan sebanyak dua kali dengan jarak minimal 28 hari," paparnya lagi
Keempat, Pneumokokus.
Infeksi bakteri pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi darah, dan kematian.
Orang dewasa dengan kekebalan tubuh yang rendah, penderita asma, dan perokok adalah kategori yang memiliki risiko tinggi terinfeksi pneumonia.
Bahkan sampai mengalami gejala berat seperti meningitis, sepsis, dan bakteremia.
Saat ini terdapat 2 tipe vaksin pneumonia yaitu:
a. Vaksin Pneumokokal Konjugat (PCV13) mencegah radang paru-paru akut yang disebabkan oleh 13 jenis bakteri pneumokokus.
Pada dewasa, vaksin PCV13 diberikan 1 kali untuk seumur hidup.
'b. Vaksin Pneumokokal Polsakarida (PPSV23) mencegah radang paru-paru akut yang disebabkan oleh 23 jenis bakteri Pneumokokus.
Vaksinasi PPSV23 dapat diberikan mulai usia 19 tahun.
Jika mendapatkan vaksinasi PPSV 23 terlebih dahulu, vaksin PCV 13 dapat diberikan minimal 1 tahun setelah vaksin PPSV 23
Kelima Meningitis.