Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia tercatat lebih dari 700 ribu pada 2022.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengungkapkan, deteksi kasus ini merupakan rekor tertinggi di Indonesia.
Baca juga: Kasus TBC Pecahkan Rekor Tertinggi di Indonesia, Pakar Ungkap Kemungkinan Penyebabnya
Terkait hal ini, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman memberikan saran pada pemerintah dengan masyarakat untuk kendalikan TBC.
Langkah pertama yang penting dilakukan adalah meningkatkan kesadaran atau literasi publik.
Misalnya saja seperti menerapkan perilaku hidup bersih dan memakai masker.
"Ini bisa membantu mengurangi penyebaran. Sekali lagi, masker bukan bicara Covid-19 saja. Kita ini negara endemi TBC. Lalu perilaku protokol kesehatan," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (1/4/2023).
Baca juga: IDAI Ingatkan Penting Hilangkan Stigma yang Melekat Pada Pasien TBC
Kampanye hidup bersih dan sehat harus terus di dorong oleh pemerintah dengan strategi komuniksi risiko yang baik.
Sehingga masyarakat bisa mengadopsi perilaku hidup bersih dan sehat.
Kedua meningkatkan akses pada layanan kesehatan, terutama di daerah pemukiman kumuh, atau daerah pulau dan yang tidak terjangkau atau terpencil.
Ketiga,mengimplementasikan program skrining TBC.
"Nah ini sudah bagus, pemerintah sudah melakukan ini. Memang akan ditemukan kasusnya, jangan kaget memang bukan menciptakan kasus, tapi menemukan kasus," paparnya lagi.
Baca juga: Kasus TBC Anak Melonjak Dua Kali Lipat, IDAI: Capai 88.927 Kasus Pada 2022
Dicky menegaskan jika penyakit menular seperti TBC perlu diidentifikasi secara cepat.
Dengan harapan dapat mencegah penularan dan memberikan terapi bagi yang telah terinfeksi.