Caranya, kurangi asupan karbohidrat olahan dan manisan, dan menggantinya dengan makanan yang menyediakan protein terbanyak dengan kalori paling sedikit.
Beberapa contohnya termasuk telur, Almond, dada ayam, ikan, yoghurt, dan keju. Selain itu, kita juga dapat memasukkan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe ke dalam pola makan untuk lebih meningkatkan asupan protein.
Kedua, dapatkan asupan protein harian lebih awal. Untuk mengoptimalkan asupan protein, pastikan memulai hari dengan protein yang cukup.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika mengonsumsi sebagian besar protein di malam hari, potensi pertumbuhan otot tidak optimal dibandingkan saat konsumsi protein didistribusikan sepanjang hari.
Sarapan adalah makanan paling penting di hari, tetapi sering diabaikan dalam hal asupan protein.
Sarapan yang khas seperti nasi dan bubur mungkin tidak mengandung cukup protein.
Salah satu cara terbaik untuk memulai hari adalah dengan shake protein, yang akan membantu memulai asupan protein.
Misalkan konsumsi tiga putih telur dari telur rebus atau produk putih telur, segelas susu atau yogurt, atau tambahkan segenggam kacang-kacangan untuk meningkatkan kadar protein di pagi hari.
Baca juga: Protein: Kunci Mencegah Stunting dan Dukung Tumbuh Kembang Anak
Anda juga dapat melakukan hal yang sama saat makan siang dengan makanan berprotein rendah lemak, dengan menggeser sebagian besar asupan protein ke jam-jam lebih awal untuk efisiensi pembangunan otot yang lebih baik.
Ketiga, coba masukan suplemen protein ke dalam pola makan. Untuk mencapai target protein harian tanpa menambah kalori ekstra, bisa konsumsi shake protein sebagai suplemen untuk pola makan.
"Formula 1 dan Formula 3 kami dapat menyediakan protein berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein harian mereka," ungkap David.