4. Ganjar Pranowo tertinggi versi SMRC
Dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ganjar unggul dengan perolehan 44,6 persen.
Sementara itu, Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas mencapai 25,7 persen dan Anies 21,7 persen.
Saat Ganjar dihadapkan dengan Anies, ia unggul dengan elektabilitas 56,4 persen, sedangkan mantan Gubernur DKI Jakarta hanya 32,6 persen.
"Pada kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar mendapat dukungan 56,4 persen, unggul signifikan atas Anies Baswedan yang mendapat dukungan 32,6 persen," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam rilis survei, dikutip Kamis (8/9/2022), dilansir Tribunnews.com.
Survei SMRC ini dilakukan pada 5-13 Agustus 2022 secara tatap muka pada 1.220 responden.
Baca juga: Respons PDIP soal Ganjar Pranowo Siap Maju Capres: Tak Langgar Aturan, Tegaskan Belum Ada Deklarasi
Lantas, siapakah yang akan menang dari ketiga nama tersebut?
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, menilai tingkat elektabilitas Prabowo Subianto sudah maksimal dibanding dua nama lainnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Malah, Ari menilai elektabilitas Prabowo bisa menurun karena rekam jejaknya yang selalu gagal dalam Pilpres sebelumnya.
"Mengapa bisa begitu? Prabowo dengan posisinya sebagai pejabat publik yaitu Menhan (Menteri Pertahanan), maka perfomance hanya tergantung kepada kiprahnya yang intens sebagai menteri dan Ketua Umum Gerindra," kata Ari, Senin (10/10/2022).
"Jejak rekamnya yang selalu gagal di pilpres-pilpres sebelumnya menjadi handicap (rintangan) bagi Prabowo," tuturnya.
Sementara untuk Anies, Ari berpendapat elektabilitas mantan Gubernur DKI ini bisa meningkat jika partai yang mengusungnya bekerja secara tepat.
Tetapi, menurut Ari, elektabilitas Anies Baswedan bisa menurun jika NasDem gagal mengolah pencitraan Anies.
"Akan tetapi, elektabilitas Anies akan berpotensi menurun jika NasDem gagal membantah dan mengolah isu Anies adalah toleran dengan praktik politik identitas," ujar Ari.