Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi berpandangan, tertutup kemungkinan terjadi pasangan Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Menurut Hasan, lebih pas apabila Prabowo dimajukan sebagai Capres, sementara Ganjar sebagai Cawapres.
Dia beralasanya, karena hingga saat ini tiket capres belum diarahkan kepada Ganjar. Sementara Prabowo, sudah memiliki tiket capres sehingga tinggal memilih cawapres saja.
“Kalau dari sisi elektabilitas, Ganjar hanya unggul dikit dari Pak Prabowo. Kalau dikejar serius, dengan Pak Prabowo keliling Indonesia seperti Ganjar yang lari pagi di seluruh provinsi, bisa menyalip Ganjar. Lalu dari sisi tiket, Pak Prabowo juga lebih pasti,” ujar Hasan, Jumat (10/3/2023).
Hasan melihat, analisa dan pengamatan lebih tepat Ganjar-Prabowo terlalu tampak agenda setting.
Sehingga ada kecenderungan pasangan tersebut terlalu dipaksakan.
“Agenda settingnya terlalu kelihatan. Mau maksakan Mas Ganjar jadi capres, cawapresnya Pak Prabowo,” terangnya.
Hasan pun menganalisis, Prabowo adalah ketua umum partai politik.
Tak hanya itu, memiliki elektabilitas yang cukup untuk bertarung di Pemilu 2024. Terlebih, sudah mengantongi tiket capres dengan koalisi antara Gerindra-PKB.
“Ini kesempatan, mungkin ini kesempatan emas Pak Prabowo bisa jadi presiden,” katanya.
Sedangkan, di sisi lain, Ganjar masih belum memegang tiket capres. Apalagi, dia mengklaim jika tak ada tanda-tanda khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati untuk mendukung Ganjar.
“Kan bukan Pak Jokowi yang berikan tiket capres. Tapi diberikan oleh parpol PDIP, di tangan ibu Mega. Saya enggak lihat Bu Mega beri kode dan tanda-tanda akan kasih tiket ke Ganjar,” terangnya.
Bicara data survei, Hasan menegaskan, memang saat ini Ganjar tertinggi dibandingkan Prabowo. Namun, tidak terpaut jauh.
Hasan juga tak setuju yang menganggap survei Prabowo Subianto turun. Menurut dia, setiap jelang pemilu, memang survei Prabowo berkisaran 25 persenan.
“Coba lihat Pak Prabowo ada enggak genit-genit di lapangan, ada enggak caper, joget-joget, lari pagi, nyapa orang. Dia diam saja sudah punya modal 25 sampai 28 persen,” tegas Hasan.
Menurut Hasan, begitu Prabowo mulai melakukan sosialisasi sebagai Capres, angkanya akan mendulang tinggi.
Sehingga dia tak setuju analisa elektabilitas Prabowo sudah mulai turun dan sulit untuk naik lagi.
Baca juga: Momen Jokowi Bersama Prabowo-Ganjar Dikaitkan dengan Koalisi Pilpres 2024, PDIP: Terlalu Spekulatif
Dia juga merasa, anggapan rakyat sudah bosan dengan Prabowo tidak berdasar.
Sebab, faktanya dari tiap pemilu ke pemilu, angka perolehan Prabowo di atas 40 persen. Bahkan, ketika melawan Jokowi yang dianggap sangat kuat.
“Begitu sudah definitif (Capres), pengalaman kita, 45 persen dan Ganjar enggak sekuat Pak Jokowi,” tutur Hasan lagi.
Dia melihat peluang Ganjar melawan dengan Prabowo juga sangat terbuka lebar. Tapi bicara tiket capres, Prabowo jauh lebih besar peluang maju ketimbang Ganjar.
“Kalau Ganjar jangankan mikir capres, mikir tiket saja pusing kan. Apalagi mikirin cawapres. Kalau menurut saya sekarang Pak Prabowo punya tiket, tinggal mikirin cawapres,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat kunjungan kerja di Desa Lejer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jateng, Kamis (9/3).
Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto tampak mengenakan kemeja berwarna putih dan celana hitam. Sedangkan, Ganjar tampak mengenakan pakaian coklat dinas PNS.
Ketiganya tampak menyusuri persawahan saat kegiatan panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah.
Melalui unggahan akun instagram @ganjarpranowo, dia membagikan tiga buah foto yang menunjukan kebersamaan ketiganya saat panen raya padi, di Kebumen, Jawa Tengah.
Ganjar juga menambahkan keterangan pada unggahannya itu "Indonesia Lumbung Pangan Dunia, Siap".
Kebersamaan antara Presiden Jokowi, Prabowo dan Ganjar ini kembali menguatkan wacana duet di Pilpres, mendatang. Di mana, Prabowo dan Ganjar digadang-gadang bakal berpasangan Pilpres 2024.
Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif mengatakan jika pasangan duet Prabowo-Ganjar ini disinyalir di dukung Presiden Jokowi.
Kebersamaan ketiganya di Kebumen juga ditangkap sebagai sinyal saling berkaitan.
"Sinyal dukungan Jokowi pada duet Prabowo-Ganjar makin kuat, setelah sebelumnya diberbagai momen, acara kunjungan kerja di Kebumen yang mengajak Prabowo-Ganjar makin memguatkan kemana arah dukungan Presiden Jokowi," kata Arif, Kamis (9/3).
Menurut Arif, restu Presiden Jokowi pada pasangan Prabowo-Ganjar tentu berbasis kalkulasi politik.
Selama ini memang dalam hasil berbagai survei, duet Prabowo-Ganjar ini tak terbendung.
Baca juga: Jokowi Mesra Bareng Prabowo dan Ganjar Pranowo, Surya Paloh: Bagus Dipromosi Presiden
"Restu Jokowi yang mengarah pada Prabowo-Ganjar saya kira juga tak lepas dari kalkulasi politik, dimana paslon ini akan menang mudah dalam Pilpres," terangnya.