Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden (cawapres) masih paling tinggi. 

Di mana, elektabilitas Ridwan Kamil masih berada di atas Sandiaga Uno, Erick Thohir hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hasil itu terpotret dari survei yang dilakukan pada 8 - 13 april 2023 terkait dinamika elektoral calon presiden (capres) dan cawapres untuk Pemilu 2024 l, mendatang.

”Ini Ridwan Kamil masih unggul. Disusul Sandi dan Erick,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, Rabu (19/4/2023).

Survei Indikator Politik mencatat, bahwa elektabilitas Ridwan Kamil berada pada angka 19,7 persen.

Di bawah Ridwan Kamil, ada Sandi Uno mendapat dukungan dari 18,4 responden. Sementara, Erick Thohir 11,8 persen. 

Lalu, ada nama AHY, Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, dan Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas tidak sampai sepuluh persen. 

”Elektabilitas cawapres juga tidak terlalu jauh bedanya terutama empat nama teratas. Ridwan, Sandi, Erick, dan AHY,” terangnya. 

Bukan hanya unggul sebagai cawapres untuk pemilu serentak tahun depan, nama Ridwan Kamil juga kembali muncul dalam hasil survei capres.

Dia menempati posisi empat dalam hasil survei telepon Indikator Politik Indonesia. Elektabilitasnya sebagai capres adalah 4,8 persen. 

Di posisi teratas sebagai capres, Indikator Politik Indonesia mendapati nama Prabowo Subianto 22,2 persen, Ganjar Pranowo 19,8 persen, dan  Anies Baswedan 15,9 persen. 

”Dalam survei telepon kami setahun terakhir, baru kali ini Pak Prabowo kembali menyalip Ganjar Pranowo,” ungkapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Pastikan Mudik di Wilayah Jawa Barat Lebih Lancar Karena Tersedia Ratusan Posko Mudik

Sebagai informasi, Survei Indikator dilakukan dalam rentang 8 sampai 13 April 2023, dengan melibatkan 1.212 responden. 

Margin of error' sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.

Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel yakni 83 persen dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.