Meski begitu, Prabowo belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya, khususnya baby boomers di usia 56-75 tahun.
"Survei kali ini menunjukkan keterpilihan mantan Danjen Kopasus ini dari responden berusia 56–74 tahun baru di angka 16,3 persen," tulis Litbang Kompas.
Sedangkan, kandidat capres lainnya Ganjar Pranowo mendapatkan 24,5 persen suara gen Z.
Sedangkan, Anies Baswedan justru tidak disokong kuat oleh Gen Z. Anies banyak dipilih dari generasi berusia matang, yakni Gen Y (27 - 41 tahun) dan Gen X (42 – 55 tahun).
Respons PDIP Soal Survei Litbang Kompas
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menanggapi hasil survei Litbang Kompas, soal elektabilitas Prabowo Subianto mengalahkan Ganjar Pranowo.
Said mengatakan pihaknya menjadikan survei Litbang Kompas sebagai cerminan untuk bekerja lebih keras.
"Survei dari Litbang Kompas ini tentu saja menjadi cermin bagi kami, PDIP untuk lebih semangat lagi bekerja keras mendorong penerimaan rakyat atas pencalonan Mas Ganjar," kata Said kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).
Said tak menyoalkan hasil survei Litbang Kompas.
Sebab, Ganjar baru dideklarasikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 21 April 2023 lalu.
Sementara Prabowo, kata dia, sudah dideklarasikan sejak 9 bulan lalu dan Anies Baswedan 7 bulan lalu.
"Pak Prabowo dan Mas Anies juga sudah berkeliling Indonesia lebih dahulu ketimbang Mas Ganjar Pranowo," ujar Said.
Menurut Said, Gubenur Jawa Tengah itu baru berkeliling ke lima provinsi setelah dideklarasikan sebagai capres.
"Tentu saja kami akan terus mengenalkan Mas Ganjar Pranowo ke seluruh tanah air," ungkapnya.
Terlebih, dia menuturkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Charta Politika menyatakan popularitas Ganjar tak setinggi Prabowo dan Anies
Lebih lanjut, Said menerangkan pendaftaran capres masih lima bulan lagi. Karenanya, PDIP, PPP serta seluruh relawan pendukung akan bekerja untuk memenangkan Ganjar.