News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Tepis Ratusan Kader di Indramayu Pindah ke Perindo, NasDem: Tidak Sampai 30 Orang

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPW Partai NasDem Saan Mustopa membantah ratusan kader di Indramayu pindah ke Perindo. Dia menyebut hanya sekitar 30-an orang yang pindah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan kader Partai NasDem di Indramayu, Jawa Barat (Jabar) dikabarkan berpindah ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Ketua DPW Partai NasDem Saan Mustopa membantah terkait kabar tersebut. Dia menyebut hanya sekitar 30-an orang yang pindah.

Menurutnya, seluruh kader yang bergabung dengan Perindo adalah berasal dari Indramayu.

Baca juga: Pilih Dukung Ganjar Pranowo ketimbang Prabowo, Perindo Harap Ketiban Berkah Elektabilitas

Sementara untuk wilayah Cirebon, Saan menegaskan sama sekali tidak berpindah ke partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu.

Dia menjelaskan sejumlah kader yang berpindah tersebut beberapa di antaranya adalah caleg Partai NasDem, dan beberapa lainnya pengurus DPD NasDem Indramayu.

"Enggak ada, paling juga enggak nyampe 30-an lah," kata Saan saat dikonfirmasi, Senin (12/6/2023).

Saan menjelaskan sejumlah kader tersebut memutuskan keluar dari NasDem, bermula ketika Ketua DPD Husen Ibrahim yang juga caleg DPR RI Dapil Jawa Barat VIII protes karena tak mendapatkan nomor urut satu.

Menurutnya, Husen bahkan tidak mengirimkan kadernya mengikuti sekolah calon legislatif yang diadakan NasDem imbas nomor urut tersebut.

"Jadi ini kan kita bikin sekolah caleg dan kemah restorasi. Kebetulan Jabar VIII itu dapat kemah restorasi itu tanggal 2-5 Juni, yang seharusnya dia ngirim seluruh calegnya untuk ikut acara, dia boikot tidak kirim sebagai bentuk protes karena dia dapat nomor tiga," jelas Saan.

Saan juga menanggapi perihal NasDem disebut meminta Husen Ibrahim uang sebesar Rp 3,5 miliar sebagai kompensasi agar mendapat nomor urut caleg pada nomor urut 2.

Terkait hal itu, Saan membantah kalau NasDem meminta uang untuk menempatkan Ibrahim di nomor urut dua.

"Tidak ada proses itu semua dan itu bisa dilakukan investigasi seluruh caleg," imbuhnya.

Dalam sebuah video unggahan akun Instagram @indramayuterkini, sejumlah kader NasDem tampak melepaskan baju mereka berlogo NasDem.

"Aksi lepas baju ini merupakan buntut dari arogansi DPW Partai NasDem Jawa Barat dalam menentukan nomor urut untuk calon anggota legislatif serta adanya indikasi permintaan sejumlah uang kepada caleg yang konon Partai NasDem ini tidak bermahar," tulis akun tersebut, dikutip Senin malam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini