Adi juga menilai pernyataan tersebut mengaskan Jokowi tidak nyaman jika presiden selanjutnya figur di luar pemerintahan. Walaupun Nasdem masih ada di koalisi partai pendukung pemerintah.
"Bagi saya mudah ditafsirkan sederhananya regenerasi harus sustain, harus dilanjutkan ke presiden selanjutnya dan ingin pastikan sosok yang bisa lanjutkan. Sangat clear endorse Ganjar atau Prabowo dan tidak nyaman kalau Anies Baswedan," ujar Adi, Jumat (16/6/2023).
Adi menambahkan pernyataan Presiden Jokowi itu juga memberikan sinyal dukungan kepada bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo atau bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurutnya kedua kandidat ini mempunyai kesamaan dengan Jokowi. Ganjar adalah kader PDIP, sama halnya dengan Jokowi.
Sedangkan Prabowo sudah bekerja sama dengan Jokowi sebagai Menhan. Sementara bakal capres dari Koalisi Perubahan sudah dinyatakan sebagai antitesis Jokowi.
"Ketika bilang tongkat estafet, maknanya harus dilanjutkan, sangat clear endorse Ganjar atau Prabowo. Tidak ingin yang berseberangan, tidak ingin antitesis," ujar Adi.
Sebelumnya Presiden Jokowi menekankan dalam kepemimpinan harus ada keberlanjutan selayaknya lari estafet.
Presiden juga menilai dalam kepemimpinan tidak ada istilah seperti yang ada di pom bensin, yakni dimulai dari nol lagi.
"Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, kepemimpinan berikutnya masuk SMA, universitas. Nanti kepemimpinan berikut masuk S2, S3. Tidak maju mundur, poco-poco," ujar Presiden saat peluncuran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-20245 di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Pujian Prabowo ke Jokowi
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengungkapkan keputusannya bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan keputusan yang benar.
Hal itu disampaikan Prabowo saat hadir secara daring kepada ribuan kader dan simpatisan partainya, pada acara Konsolidasi Akbar Pengurus Gerindra Jakarta Barat, Minggu (18/6/2023).
"Saya sebagai pimpinan kalian dan sebagai Ketua Umum telah memutuskan untuk bergabung dengan Presiden Jokowi pada tahun 2019."
"Dan hari ini saya semakin yakin, bahwa keputusan saya benar," kata Prabowo.