TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas Musyawarah Reboan yang merupakan forum guyub masyarakat dan bagian strategi pemenangan kandidat capres Anies Baswedan, terus berlangsung di berbagai tempat.
Selain membahas isu nasional, dalam kegiatan tersebut masyarakat banyak berbicara mengenai persoalan sehari-harinya. Sehingga segala uneg-uneg diungkapkan oleh warga.
"Dalam Musyawarah Reboan yang berjalan, warga lebih banyak berbicara persoalan ekonomi. Seperti mahalnya kebutuhan makanan pokok dan biaya hidup lainnya yang semakin meningkat," kata koordinator Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Kota Semarang Arif Mustaqhfirin, dalam keterangannya Rabu (26/7/2023).
Dia mengatakan, forum warga ini telah berjalan cukup lama dan masih berlangsung hingga kini di wilayah kecamatan Gayamsari, Genuk dan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Arif yang juga merupakan caleg partai Nasdem DPRD Kota Semarang mengatakan forum musyawarah ini dapat membuat dirinya menyerap apa keinginan masyarakat dan mensosialisasikan kandidat calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Masyarakat banyak mengeluhkan kondisi kehidupan yang semakin sulit, seperti harga sembako mahal dan susah dapat kerja. Saya menyerap aspirasinya dan menanyakan apa yang diharapkan,” ujarnya.
Dengan Musyawarah Reboan, Arif juga membangun jaringan saksi di tiap TPS di wilayahnya untuk mengawal suara dirinya dan calon presiden.
Secara terpisah, sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Raharja Waluya Jati mengatakan struktur di tingkat TPS setiap desa saat ini telah merata.
Menurutnya kegiatan Musyawarah Reboan mendorong pendukung Anies Baswedan berinteraksi dan menyatu bersama masyarakat di desa-desa.
Dengan begitu, pendukung dapat mendekatkan masyarakat dengan kandidat serta mengangkat suara akar rumput sehingga didengar oleh Anies Baswedan.
"Interaksi langsung dengan elemen masyarakat terutama yang berada di lingkup pedesaan harus dilakukan, sebab bisa menjadi salah satu medium untuk menghilangkan barrier serta membawa aspirasi masyarakat kepada Anies Baswedan maupun seluruh partai pengusung dan interaksi tersebut dapat dilakukan dalam Musyawarah Reboan yang digelar setiap Rabu malam,” ucapnya.
Musyawarah Reboan kata Jati bisa menjadi contoh bagaimana demokrasi dibawa hingga ke depan pintu masyarakat baik di daerah rural maupun perkotaan.
Baca juga: PKS, Demokrat dan NasDem Bicara Peluang Susi Pudjiastuti Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024
“Jadi ini dapat menjadi contoh untuk demokrasi khususnya di Indonesia. Masyarakat, melalui Musyawarah Reboan, dilibatkan secara penuh dalam menyusun arus gerakan dan kebijakan negara maupun daerah untuk kedepannya sehingga pemerintah tidak mengambil kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat," tandasnya.