TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI), Bawono Kumoro, mengungkapkan bahwa sebagian besar pemilih bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo memilih Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk capres dukungan mereka.
Dalam suvei yang sudah dilakukan IPI, Bawono, menyebutkan bahwa selama satu tahun ini ada top three nama bacapres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan.
"Kalau kita lihat kan selama survei kami selama satu tahun lebih ini kan top three nama bakal calon presiden itu selalu ditempati oleh Pak Prabowo Subianto, Pak Ganjar, dan Pak Anies," ungkap Bawono, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Kamis (27/7/2023).
Pada survei tersebut, juga ditanyakan mengenai preferensi dari pemilih capres Prabowo, Ganjar, dan Anies soal figur bacawapres seperti apa yang dipandang cocok dengan bacapres pilihan mereka.
"Dengan berbagai dinamika di antara tiga nama ini, kita tanyakan juga preferensi dari pemilih masing-masing bakal capres (calon presiden) ini terhadap figur mana yang dipandang oleh pemilih mereka itu lebih cocok dengan bakal capres mereka," kata Bawono.
Hasilnya, dikatakan Bawono, pemilih bacapres Prabowo dan Ganjar sebagian besar menganggap bahwa Erick Thohir cocok dijadikan bacawapres dari bacapres dukungan mereka.
"Nah, temuan kita, baik nama Pak Prabowo maupun Pak Ganjar itu pemilihnya menganggap sebagian besar Erick Thohir itu cocok sebagai calon wakil presiden mereka (Prabowo dan Ganjar)," jelasnya.
Baca juga: PKB Tak Khawatir Prabowo Dekat dengan Erick Thohir: Kami Paham Itu Permainan Siapa
Sedangkan, untuk bacapres Anies, pemilihnya sebagaian besar memandang Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cocok sebagai bacawapres Anies.
"Sedangkan, pemilih Pak Anies itu sebagian besar memandang mas AHY cocok sebagai calon wakil presiden capres mereka," pungkas Bawono.
Tantangan Erick Thohir: Bisa Diterima di Elite PDIP atau Elite Gerindra
Bawono juga mengatakan, ke depannya tantangan Erick Thohir adalah apakah akan lebih diterima di tingkat elite PDI Perjuangan (PDIP) atau di elite Partai Gerindra.
"Tantangannya kemudian adalah, dalam konteks Erick Thohir, apakah lebih dapat diterima di tingkat elite di koalisinya Pak Ganjar atau di tingkat elite di koalisi Pak Prabowo," katanya.
Dikatakan Bawono, selain aspirasi publik, hal yang tidak kalah penting adalah elektabilitas di tingkat elite yang menjadi tantangan ke depannya.
"Jadi, selain aspirasi publik, elektabilitas di publik, yang tidak kalah penting adalah elektabilitas di tingkat elite."