"Dalam proses demokrasi, sebenarnya itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau sudah memberikan keputusan dan sudah punya catatan harus merapat ke mana. Jadi saya sangat hormat atas keputusan yang diambil oleh partai siapapun mereka dan kemanapun mereka," kata Ganjar.
Merapatnya Golkar dan PAN ke Prabowo menurut Ganjar hal yang biasa. Saat ini, semua partai sedang bernegosiasi untuk menentukan arah politik mereka.
Pihaknya, lanjut Ganjar juga terus menjalin komunikasi dengan partai lain, baik yang sudah mendukung maupun yang belum mendukung.
Sulit menyatakan ini tak ada campur tangan Jokowi
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai sulit menapik tidak ada tangan Jokowi dari bergabungnya PAN, Golkar, PKB dan Gerindra di Pilpres 2024.
Diketahui PAN dan Golkar kemarin (13/8/2024/3) baru saja ikut berkolisi bersama Gerindra dan PKB.
"Sulit untuk tidak menyatakan bahwa ada tangan Pak Jokowi dalam pilihan PAN dan Golkar bergabung dengan Gerindra dan PKB," kata Ray dalam keterangannya Senin (14/8/2023).
Ray melanjutkan dimulai dari intensitas Jokowi dan keluarganya menggandeng Prabowo, pernyataan Pilpres 2024 waktunya Prabowo.
"Sampai tertundanya relawan Jokowi menyatakan dukungan mereka kepada Pak Ganjar. Semua situasi ini menggambarkan bagaimana sikap positif Pak Jokowi atas pencalonan Prabowo" lanjutnya.
Pertanyaannya kata Ray, mengapa Jokowi tega meninggalkan Ganjar dan PDIP.
"Pertanyaan ini, jelas sulit dijawab. Butuh waktu untuk mendapatkan kesimpulan mengapa hubungan Pak Jokowi dengan Ganjar dan PDIP malah makin renggang paska deklarasi Ganjar sebagai capres," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah secara resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mendatang.
Terkait dengan hal itu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan alasan pihaknya menjatuhkan dukungan untuk Prabowo Subianto.
Menurut Zulhas, pihaknya bersama Partai Gerindra sudah memiliki kedekatan sejak lama yakni pada Pilpres 2014.
"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," kata Zulhas saat memberikan pernyataan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023)