Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 15-21 Juli 2023, menempatkan bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo sebagai sosok yang paling banyak dipilih publik.
Dalam simulasi 34 nama semi terbuka, Ganjar mendapat keterpilihan 31,1 persen.
Sementara bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat 28,2 persen. Menyusul di bawahnya bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dengan 20,2 persen.
Baca juga: Survei Indikator: Ganjar dan Prabowo Sama Unggul di Top of Mind Publik Soal Pilihan Presiden
"Selisih dukungan masing-masing tidak signifikan tapi unggul signifikan dari Anies Baswedan yang berada di posisi ketiga," kata peneliti utama Indikator Politik Burhanudin Muhtadi memaparkan hasil survei secara daring, Jumat (18/8/2023).
Sementara pada simulasi 10 nama, Ganjar juga menempati posisi teratas dengan 32,4 persen. Disusul Prabowo 29,9 persen, dan Anies 20.6 persen.
Burhanudin mengatakan meski Anies menempati posisi ketiga pada simulasi 34 nama maupun 10 nama, namun eks Gubernur DKI Jakarta itu jadi satu-satunya sosok yang menunjukkan pola peningkatan saat dilihat dari tren pilihan responden.
"Bukan hanya di simulasi 34 nama, di simulasi 10 nama pun suara Anies meningkat dari 17,8 jadi 20,6 persen," kata dia.
Berlanjut ke simulasi 3 nama, Ganjar tetap menduduki peringkat pertama dengan 35,2 persen paling banyak dipilih publik, dibanding Prabowo 33,2 persen, dan Anies 23,9 persen. Sementara 7,7 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Berdasarkan tren pilihan dalam simulasi 3 nama pada tahun 2021-2023, Ganjar mendapat angka keterpilihan yang konsisten meningkat dibanding 2 nama lainnya.
Survei ini dilakukan pada 15-21 Juli 2023. Populasinya adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih, berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.811 orang.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka. Margin of error dalam survei ini sebesar 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.