Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat relawan Pro Jokowi (DPP Projo) turut mendiskusikan nama-nama yang potensial untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Diskusi itu terjadi saat DPP Projo mendatangi markas kelompok relawan Tim 8 Prabowo, Rabu (20/9/2023) siang di Jakarta.

Kepala Bappilpres DPP Projo, Panel Barus mengatakan setidaknya ada tiga nama yang dinilai layak maju sebagai cawapres Prabowo.

"Kami melihat ada tiga nama potensial yang mungkin bisa mendampingi Pak Prabowo di 2024," kata Panel saat jumpa pers usai pertemuan di Markas Tim 8 Prabowo, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Sambangi Markas Tim 8 Prabowo, Projo: Pak Jokowi Sudah Beri Arahan untuk Panaskan Mesin Organisasi

Adapun beberapa nama yang dimaksud yakni Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka.

Selanjutnya, nama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir juga dinilai berpotensi.

"Ada nama Gibran ya, ada nama Pak Airlangga, dan Pak Erick Thohir," tutur dia.

"Itu nama-nama yang menurut kami cukup potensial dalam obrolan pikiran ya, saya pikir itu yang kita diskusikan yang kita sampaikan," tukas Panel.

Dewan Pimpinan Pusat relawan Pro-Jokowi (DPP Projo) menyambangi markas kelompok relawan Tim 8 Prabowo Subianto, Rabu (20/9/2023) siang tadi.

Dalam kunjungan tersebut, Panel Barus mengaku pihaknya turut berdiskusi dengan Tim 8 Prabowo perihal siapa sosok potensial untuk maju sebagai cawapres.

"Tadi obrolan pinggir kami sempat diskusi mengenai siapa cawapres potensial dari pak Prabowo di Pemilu besok," kata Panel.

Menurut Panel, dari pembicaraan itu tercipta banyak kesamaan aspirasi antara DPP Projo dengan Tim 8 Prabowo.

Hanya saja, Panel tidak membeberkan secara detail kesamaan yang dimaksud, terlebih soal cawapres menurut dia itu merupakan ranah dari koalisi.

"Ada kesamaan aspirasi dari diskusi tadi, ada beberapa nama yang kita tadi diskusikan, tapi tentu kami paham posisi kita bahwa ini adalah domainnya koalisi," tukas dia.