"Tentukan kekuatan dan kelebihan capres, misalkan Prabowo kekurangannya apa kelebihannya apa? Nah, cawapres itu mengisi ruang kosong dari Prabowo jangan sampai redundant dalam politik. Prabowo unggul di wilayah A kemudian cawapresnya A ya enggak bisa," kata Cecep.
Sebelumnya, dalam pertemuan lima ketua umum partai politik, anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM), pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden, Kamis pekan lalu, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra berpandangan program-program Prabowo mendatang juga perlu membenahi sistem politik dan hukum saat ini.
Baca juga: Bursa Kandidat Cawapres Prabowo, Pengusaha Muda Dorong Nama Yusril Ihza Mahendra
Pembahasan mendalam dibutuhkan untuk mempertimbangkan kebutuhan amandemen dalam memastikan demokrasi berjalan sempurna.
Ia juga menilai penciptaan stabilitas politik bisa menjadi fondasi utama pembangunan ekonomi. Hal ini mengingat target ambisius peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan.
Contoh ketidakstabilan politik yang ada saat ini, kata Yusril, salah satunya penyelesaian konflik Papua.
"Jangan sampai berkembang isu hak asasi manusia di Papua dan dimanfaatkan kepentingan internasional untuk memecah belah bangsa seperti yang terjadi pada 1998," kata Yusril.