TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tingginya antusiasme warga Sulawesi Selatan, khususnya Makassar, dalam kegiatan jalan gembira, menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar diterima dengan baik oleh masyarakat.

"Sangat luar biasa antusiasme masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Makassar dalam kegiatan pagi ini yang dihadiri pasangan Anies - Gus Imin. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan Anies - Gus Imin yang membawa pesan perubahan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat," tutur Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Satu Juta Warga Sulsel Tumpah Ruah Jalan Gembira Bersama Anies-Muhaimin

Ahmad Ali turut hadir dalam acara jalan gembira bersama Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) yang dihadiri hingga 1 juta orang di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023) pagi.

"Saya turut menghadiri kegiatan jalan gembira di Makassar. Saya merasakan suasananya, begitu antusias masyarakat menyambut Mas Anies dan Gu Imin. Kami dari Koalisi Perubahan juga turut hadir, Presiden PKS Bapak Ahmad Syaikhu, jajaran pengurus PKB dan NasDem, serta Ketum PKB sekaligus bakal cawapres Gus Imin," kata Ali.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat Makassar untuk mengirimkan pesan bagi seluruh Indonesia.

Baca juga: Warga Makassar tentang Lautan Manusia Sambut Anies: Baru Kali Ini Ada Kumpul Massa Sebesar Ini!

Anies mengawali kunjungan ke wilayah yang dikenal dengan Kota Daeng dan Anging Mamiri ini sejak Sabtu pagi (23/9/2023).

Sejak kedatangannya di Bandara Lagaligo Bua, Palopo, Anies disambut dengan meriah oleh masyarakat.

Kemudian, didampingi Fery Farhati, Anies tampak mengenakan baju adat Kedatuan Luwu untuk mengikuti upacara adat Mappesabbi. Mappesabbi merupakan upacara data Kedatuan Luwu bagi tamu untuk menghormati tuan rumah (Kedatuan Luwu) dan meminta doa restu.

Dari Kedatuan Luwu, Anies melanjutkan kunjungan ke Masjid Jami Tua Palopo sekaligus menunaikan salat Zuhur.

Kedatuan Luwu memiliki sejarah sangat panjang dengan usia lebih dari 755 tahun. Tana Luwu juga memiliki mahakarya sastra yang telah diakui UNESCO, yaitu La Galigo.