Rapuhnya ekonomi kerakyatan yang diakibatkan oleh arah kebijakan perekonomian nasional yang mengabaikan potensi rakyat dan gagalnya konsolidasi seluruh pelaku ekonomi.
Selain itu, krisis pemimpin dan kepemimpinan nasional yang berkepanjangan disertai politisasi kepentingan-kepentingan jangka pendek melalui lembaga politik yang berkembang tanpa perspektif yang mendewasakan, merupakan sejumlah persoalan dari kerapuhan kita sebagai bangsa.
Demi kembalinya dharma Negara tersebut bagi sebesar-besar keadilan-kemakmuran rakyat dan generasi mendatang maka dibutuhkan jalan dan langkah sebagai berikut :
- Memperteguh kembali nilai-nilai luhur Nusantara sebagai jati diri bangsa dan perekat kebhinekaan sebagai fitrah yang memperkaya Indonesia;
- Membangun karakter bangsa melalui pendidikan yang mencerdaskan dan membebaskan dari segala bentuk kebodohan.
- Mengembalikan kedaulatan ekonomi Indonesia yang mengemban amanat penderitaan rakyat dan menyatukan seluruh potensi sumberdaya sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
- Mewujudkan hak-hak rakyat untuk hidup layak, manusiawi dan bermartabat, serta menjamin kelangsungan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
- Mengukuhkan dan mewujudkan peradaban Nusantara atas Indonesia kuat dan bermartabat; dan politik kebangsaan yang terhormat dan berwibawa di tengah masyarakat dunia.
Menyadari akan tugas sejarah dan terpanggil untuk meluruskan kembali cita-cita luhur bangsa, maka diperlukan sebuah konsep pemikiran dan platform yang terintegrasi dengan pemimpin nasional yang kuat sebagai petunjuk, pedoman dan pengawal perjalanan menuju Indonesia Masa depan yang baru dan sesuai dengan semangat jiwa dan substansi yang terkandung dalam Pembukaan dan UUD 1945 tersebut.
Indonesia Raya merupakan manifestasi dari Negara dan masyarakatnya kuat yang ‘adil makmur, bahagia-sentosa, tata-tentrem, kerta raharja, gemah ripah loh jinawi, atas ampunan dan berkah Tuhan’.
Semangat jiwa dan substansi tersebut untuk mengembalikan kedaulatan bangsa Indonesia yang mandiri, kuat dan bermartabat serta sesuai dengan tujuan awal yakni kemerdekaan dan kedaulatan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca juga: Temui Relawan di Graha Pena 98, Ganjar Pranowo: Jaga Sopan Santun Jangan Bikin Hoaks
Wujud dari Demokrasi sejati adalah kedaulatan rakyat yang mendorong partisipasi dan otonomi rakyat dalam bidang politik dan ekonomi.
"Pemilu 2024 tinggal di depan mata. Pemilu merupakan sarana demokrasi untuk memperbaiki dan melanjutkan pembangunan Indonesia. Pemilu bukan persoalan like and dislike terhadap sosok tokoh tertentu. Pemilu, kita bicara tentang siapa yang mampu mengemban amanat para pendiri bangsa ini dalam membawa bangsa dan negara ke pentas dunia seperti para pendiri bangsa ini telah memberikan contoh bahwa Indonesia mampu menjadi pelopor kemerdekaan negara-negara Asia Afrika," tutup Sangap.