Cawapres pendamping Prabowo akan diputuskan dalam forum Ketua Umum Partai. Ia mengatakan rapat para Ketua Umum Partai KIM akan digelar setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tiba di Indonesia. Zulhas yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan sebelumnya mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja ke China
"Untuk Cawapres pak Prabowo nanti akan diumumkan setelah para Ketua Umum berkumpul. Nama (Cawapres) akan keluar dalam forum Ketua umum," kata Andre di Jakarta, Kamis, (19/10/2023).
Sebelumnya Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan ciri-ciri Cawapres yang akan dipilih mendampingi Prabowo Subianto oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ciri ciri tersebut disampaikan Muzani melalui pantun.
Baca juga: Isu Gibran Gabung ke Partai Golkar, Airlangga: Komunikasi Sudah Ada
"Indonesia negeri yang kaya
Penduduknya berjuta-juta
Kita ingin Indonesia jaya
Prabowo dan anak muda jawabannya," ujar Muzani membacakan pantun.
Selanjutnya, Muzani pun membacakan pantun kedua dengan memberikan kisi-kisi yang lain. Kali ini, anak buah Prabowo itu mengungkap sosok cawapres Prabowo berpengalaman di pemerintahan.
"Beli pisang sambil sepedaan
Pulangnya mampir stasiun balapan
Cawapres Prabowo akan segera diumumkan Dia sosok berpengalaman di pemerintahan," kata Muzani membacakan pantun kedua, Rabu kemarin.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai bahwa ciri-ciri Cawapres yang akan dipilih untuk mendampingi Prabowo tersebut mengarah ke Gibran. Pasalnya dalam penggalan puisi terdapat kata "stasiun balapan".
"Karena ada Stasiun Balapan saya perkirakan ke Gibran," katanya.
Terkait sosok Gibran, Kunto menyampaikan bahwa Wali Kota Solo itu memiliki kekuatan di ketokohan Jokowi. Selain itu, menurutnya, Gubran juga bisa membawa basis pemilih dari Jawa Tengah (Jateng), khususnya Solo.
Namun, dia menambahkan, salah memilih cawapres justru bisa berpotensi menurunkan elektabilitas Prabowo nantinya.
"Cawapres kalau pun menambah suara sedikit, tidak menentukan. Tapi, salah menentukan cawapres bisa menurukan elektabilitas, bukan menambah," tuturnya.